Marak Anak SD Kecanduan Judi Online, Dokter Ungkap Penyebab Dan Gejalanya
Sedihnya, kecanduan judi online sudah dialami anak yang baru duduk di bangku sekolah dasar. Faktor lingkungan jadi penyebab.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
"Kami kita ada tim tidak hanya dokter spesialis anak, psikolog, dokter umum turut membantu penanganan kasus tersebut," jelasnya.
Penyebab Anak Kecanduan Judi Online, Mulai dari Iklan di Game Online Sampai Meniru Orangtua
Menurut dr Denta, penyebab terjadinya candu judi online pada anak biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan.
Sering pula diawali dengan kebiasaan bermain game online.
Saat ini, anak-anak saat bermain game online kerap melakukan live streaming.
"Kebetulan pada judi online tersisip di streaming tadi. Entah secara sembunyi, frame, sampai terang-terangan," jelas dr Denta.
Bahkan, judi online ini ada yang di-endorse atau dipromosikan langsung saat game streaming.
"Di situ anak penasaran dan mulai mencoba apa yang di-endorse dan iklankan. Setelah itu kecanduan," paparnya.
Selain itu ada juga disebabkan karena melihat dari orangtua atau orang dewasa di sekitarnya.
"Melihat dari orangtua, entah orang dewasa sekitarnya. Judi online kebetulan penampakannya seperti game pada umumnya. Dengan pernak-pernik animasi, anak jadi tertarik apa dimainkan ayah dan paman," tutur dr Denta.
Gejala yang Harus Diwaspadai Oleh Orangtua
Nyatanya saat anak mengalami masalah kecanduan, ada beberapa tanda yang muncul.
Gejala pertama, biasanya terjadi penurunan kualitas hidup atau perubahan perilaku.
Misalnya sang anak tadinya pendiam. Tiba-tiba jadi lebih sering marah, tantrum atau konflik di rumah.
Orangtua, kata dr Denta juga bisa melihat dari peforma anak di sekolah. Bisa saja terjadi penurunan nilai akademik atau perubahan perilaku.
Selain itu jika anak tiba-tiba sering meminta uang dan pulsa, maka orangtua perlu waspada.
Tidak hanya psikis, ada juga gejala secara fisik yang perlu diwaspadai orangtua, tanda anak alami kecanduan.
Di antaranya seperti kualitas tidur jadi menurun, begitu pula dengan nafsu makan.
"Penurunan berat badan, sakit-sakitan. Bukan masalah fisik saja tapi juga psikisnya," tutup dr Denta.