TRIBUNNEWS.COM - Aktris Nia Daniaty terseret dalam kasus Olivia Nathania, pengacara Farhat Abbas menegaskan mantan istrinya tak terlibat.

Belum lama ini, anak Nia Daniaty, Olivia Nathania dijatuhi hukuman dan dituntut ganti rugi Rp 8,1 miliar akibat kasus CPNS bodong.

Atas kasus tersebut korban dugaan penipuan Olivia Nathania itu meminta Nia Daniaty ikut bertanggung jawab dalam persoalan itu.

Farhat Abbas yang tak lain adalah mantan suami Nia Daniaty itu pun mengaku prihatin dengan kasus yang kini menimpa Olivia Nathania.

Ia pun juga menyoroti putusan hakim yang meminta Nia Daniaty harus mengganti kerugian yang dialami para korban penipuan Olivia Nathania.

"Saya kaget dan prihatin, kok hakim menjatuhkan vonis seolah-olah Nia harus mengganti (kerugian korban) ucap Farhat Abbas dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Aset Nia Daniaty Terancam Diambil Jika Anaknya Tak Ganti Rugi Rp8,1 Miliar Pada Korban CPNS Bodong

Dengan tegas, Farhat Abbas mengatakan Nia Daniaty tidak memiliki keterkaitan dengan kasus yang kini menimpa Olivia Nathania.

"Kaitannya Nia ini nggak ada di pidananya, Nia sebagai orang tua murni, nggak ada kaitannya dengan persoalan itu, di polisi Nia nggak jadi tersangka," imbuhnya.

Pengacara 47 tahun itu lantas meminta para korban tak lagi mengakit-kaitkan mantan istrinya dengan kasus wanita yang akrab disapa Oi itu.

"Dan jangan kalian ditipu sama Oi percaya gara-gara Nia Daniaty artis, publik figur, nggak ada kaitannya di situ," tegasnya.

Menurut Farhat, Oi sudah cukup dewasa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Tiga Kali Mangkir dari Persidangan Kasus CPNS Bodong, Proses Mediasi Nia Daniaty dan Korban Dilewati

"Oi ini udah tua, anaknya udah tiga, meninggal dua, usianya udah 31 tahun, ada suaminya, dua kali nikah."

"Kalau suaminya kena, karena menggunakan rekeningnya masih masuk di akal," bebebrnya.

Farhat pun menyoroti sosok suami Olivia yang dinilai lepas tangan dalam kasus tersebut.

"Ketika mau nikah dulu kenapa nggak dijaga, kenapa setelah banyak orang tertipu, pesta (nikah) besar-besaran kemudian mau lepas tangan," serunya.

Tak sampai di situ, mantan suami pelantun Gelas Gelas Kaca itu juga menyindir pedas para korban Olivia Nathania.

Baca juga: Buntut Kasus CPNS Bodong Olivia Nathania, Nia Daniaty Ikut Digugat Rp8,1 M

"Ini adalah risiko dan orang-orang yang dulu merasa ditipu oleh Oi, harusnya mereka dipenjara juga kan mereka nyogok mau jadi pegawai negeri."

"Anggaplah kalau dijadiin, bayar, apa pantas jadi pegawai negeri seperti itu," sindirinya.

Ia pun meminta para korban tak usah menuntut ganti rugi kepada Olivia Nathania.

"Harusnya sudah cukup lah, nggak usah minta ganti-ganti itu uang hasil penipuan, karena Oi sudah dipenjara kan syukurlah kalian nggak dipenjara, terlalu berani kalian untuk nuntut Nia Daniaty," ucapnya.

Ia pun dengan tegas menyeru akan membela mantan istrinya yang ikut terseret dalam kasus tersebut.

"Jadi saya akan bela Nia Daniaty, dan saya akan minta siapa pun pengacaranya untuk mengajukan banding," terangnya.

Baca juga: Nia Daniaty Ikut Digugat karena Kasus CPNS Bodong Putrinya, Dang Biduan Dianggap Tahu Masalahnya

Dalam kesempatan lain, kuasa hukum korban penipuan Olivia Nathania, Desi Hadi Saputri mengucap syukur saat Olivia Nathania dijatuhi hukuman yang setimpal.

Pihaknya seolah merasa lega lantaran kasus tersebut telah cukup lama bergulir.

"Alhamdulilah ya, hari ini pembacaan putusan dibacakan setelah satu tahun berjalannya sidang," kata Desi Hadi.

"Setelah dari proses pidana juga kita berjalan, alhamdulilah putusan perdata dibacakan," lanjutnya.

Tak hanya itu tuntutan dari para korban pun dikabulkan oleh majelis hakim.

Baca juga: 8 Tahun Nikmati Kesendirian Usai Cerai dari Farhat Abbas, Nia Daniaty Ogah Berandai-andai Pernikahan

"Alhamdulilah semua dikabulkan untuk tuntutan penggugat sebesar Rp8,1 miliar,"bebernya.

Kendati demikian, kasus tersebut belum sepenuhnya usia.

Untuk itu pihak korban berharap seluruh proses dapat berjalan lebih cepat dari yang diperkirakan.

"Kami jujur ini hopeless banget, saya juga nggak bisa berbicara apa-apa memang masih ada proses selanjutnya yang InsyaAllah mungkin bisa berjalan lebih cepat."

"Kami bersyukur, dan sangat mengajukan apresiasi sekali kepada hakim majelis Pengadilan Negeri Jakarta Timur karena sudah membela hak yang sudah seharusnya dikembalikan pada para korban," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Gabriella)