Panggung Maestro, Penghormatan untuk Pelaku Kesenian yang Setia Berkiprah Puluhan Tahun
Panggung Maestro merupakan pergelaran kesenian tradisi yang penyajiannya dirancang secara serial, untuk meningkatkan apresiasi.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesenian tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang utama.
Setiap daerah memiliki bentuk kesenian tradisional yang unik dengan otentisitas tersendiri.
Namun, agaknya orang yang mempunyai pemahaman mendalam terhadap berbagai seni tradisional itu terasa makin sedikit.
Oleh karenanya, Yayasan Taut Seni bekerja sama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, menggelar Panggung Maestro-II di Gedung Kesenian Jakarta, pada 22-23 Desember 2023.
Panggung Maestro merupakan pergelaran kesenian tradisi yang penyajiannya dirancang secara serial, untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan senimannya dari pelbagai daerah.
Ajang yang didukung Pertamina, iForte, Group Purnati Indonesia, Puro Mangkunegaran, dan Puri Agung Karangasem, sungguh suatu hal yang sangat membahagiakan sekaligus mengharukan.
Sebab, Panggung Maestro mempertemukan para penari yang berusia di atas 70 tahun bahkan ada yang sudah melebihi 90 tahun, namun masih berkarya.
Lama rentang waktu yang dijalani di bidangnya bukan main-main. Konsep wiraga, wirama, serta wirasa sudah jauh dilampauinya.
"Dan yang mampu ada dan selalu ada adalah "kasunyatan" yang senantiasa bersemayam di dalam tubuhnya, itulah sejatinya sang Maestro," kata Sulistyo Tirtokusumo, Dewan Artistik Panggung Maestro.
Maestro di sini adalah orang yang telah menekuni dan menguasai suatu bidang seni tradisi secara terus-menerus dalam waktu lama.
Sebutan lain untuk maestro adalah empu yang menurut batasan Kemendikbudristek adalah seseorang yang mengabdikan diri secara tekun dan setia kepada jenis seni tertentu, melalui pelbagai kegiatan pertunjukan dan/atau mewariskannya kepada generasi muda.
Usia mereka di atas 60 tahun dan telah berkiprah dalam bidangnya selama 35 tahun atau lebih.
Karena itu para maestro merupakan ujung tombak pelestarian seni dan budaya Indonesia.