Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kronologi Perundungan yang Libatkan Anak Vincent Rompies sebagai Pelaku Versi Ibu Korban, Sadis!

Kabar dugaan perundungan tersebut dibenarkan oleh pihak sekolah. Termasuk membenarkan salah satu pelakunya adalah anak Vincent Rompies.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
zoom-in Kronologi Perundungan yang Libatkan Anak Vincent Rompies sebagai Pelaku Versi Ibu Korban, Sadis!
kompasiana
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak artis Vincent Rompies, yakni Farrel Legolas Rompies, diduga sebagai pelaku bullying. Korbannya adalah adik kelasnya di Binus School Serpong.

Kabar dugaan perundungan tersebut dibenarkan oleh pihak sekolah. Termasuk membenarkan salah satu pelakunya adalah anak Vincent Rompies.

Aktor Teuku Zacky, melalui postingannya, tampak mengetahui kronologi perundungan tersebut.

Informasi itu ia peroleh dari ibu salah satu korban.

"Cerita yang saya dapatkan, ini dilakukan oleh sekelompok geng anak sekolah tersebut kepada adik kelasnya yang katanya dilakukan sebagai 'test fisik' untuk masuk ke geng tersebut," tulis Teuku Zacky.

Peristiwa perundungan dimulai pada Senin, 12 Februari 2024, ketika korban mengalami kekerasan fisik. 

Baca juga: Vincent Rompies Dipanggil Pihak Sekolah, Buntut Anak Terlibat Kasus Perundungan Terhadap Adik Kelas

Berita Rekomendasi

Korban diikat di tiang, diludahi secara bergantian, dicekik, dipukuli dengan kayu dari belakang, dan dianiaya di bagian perutnya oleh anggota geng di depan banyak orang.

"Banyak lagi yang diceritakan oleh ibu dari korban ini. Ibu korban telah memegang videonya sebagai bukti," imbuhnya.

Pada 13 Februari 2024, korban kembali diserang dan tangannya disundut pakai korek api.

Anggota geng menyatakan bahwa semua kekerasan tersebut hanya permulaan dan akan dilanjutkan pada Kamis, 15 Februari 2024.

"Korban ini tidak melawan karena diancam kalau melapor dan melawan adiknya yang kelas 6 SD akan dianiaya, dilecehkan, bahkan diancam dibunuh," jelasnya.

Anggota geng menjelaskan bahwa tujuan dari kekerasan tersebut adalah untuk melatih kekuatan mental anak-anak agar kuat ketika bergabung dengan geng. 

Sekitar 40 anak terlibat dalam kekerasan tersebut, dengan beberapa hanya menonton dan merasa terhibur oleh tindakan kriminal tersebut.

Setelah mendengar cerita tersebut, Teuku Zacky merasa prihatin dan khawatir. 

Baginya, penting untuk mengutamakan pendidikan moral dan adab.

"Menyedihkan sekali kejadian ini harus terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang paling aman bagi anak-anak. Negara ini krisis adab dan moral dan perlu dan wajib ditingkatkan," ungkap Teuku Zacky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas