"Dante memang sempat ada trauma berenang, tapi bukan trauma itu bisa dibilang takut air, karena pernah ada kejadian didorong sama temennya" ungkap Tamara Tyasmara.

Wani Siregar, sebagai perwakilan pihak Yayasan Sekolah Dante menyebutkan para guru pasti memperhatikan perkembangan anak dari prosesnya.

Menurut mereka, Dante masuk dalam kategori belum bisa berenang.

Karena dalam video tersebut dilihat Dante masih berenang dengan cara dipandu.

"Kita kategorikan anak-anak itu mahir, atau sudah bisa itu kalau sudah lepas, kita dari pihak sekolah menilainya dari sisi itu," Ucap Wani Siregar, mengutip dari tayangan YouTube RUMPI Trans TV.

Pihak sekolah juga mengatakan, mereka melihat Dante terakhir kali berenang sudah cukup lama.

Baca juga: Respons Angger Dimas usai Saksikan Rekonstruksi Kasus Kematian Dante: Itu Kejam!

Perwakilan pihak sekolah juga menceritakan bahwa pihak sekolah selalu memberikan laporan langsung kepada orang tua setiap harinya untuk memantau perkembangan sang anak.

Selain itu perwakilan pihak sekolah juga menyatakan mereka tidak berpihak pada siapa pun.

Menurutnya, Dante dinilai sebagai sosok yang suka mengalah.

Pihak sekolah juga selalu mendorong Dante agar bisa jadi sosok yang mampu speak up.

Mereka juga mengingatkan kepada orang tua agar lebih bisa menjaga komunikasi dengan pihak sekolah.

"Ini memang susah, tapi diusahakanlah buat anak-anak," pungkas Wani Siregar, memberikan saran untuk para orang tua murid-muridnya.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)