Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film 'Dibalik Pintu' dibintangi Gibran Marten dan Sarah Felicia.

Bukan sekedar drama biasa, Ganank Dera sebagai produser mengatakan bahwa drama di filmnya itu akan dekat dengan penonton.

Sebuah idiom yang berkembang di masyarakat jadi benang merah dalam penggarapan film terbarunya itu.

"Ada istilah dimasyarakat yang bilang kalau hidup gua lebih horor dari cerita horor, nah idiom ini yang kita kembangkan sehingga lahir film Dibalik Pintu," tutur Ganank Dera kepada awak media, belum lama ini

"Selain adegan adegan horor, kita juga menarik idiom tersebut menjadi cerita yang sama horornya dengan adegan horor di film ini," ucapnya.

Ganank juga bercerita soal tantangan selama proses syuting film horor terbarunya, karena menggunakan bangunan lama.

Baca juga: Ngaku Fans Berat Ultraman, Gibran Marten Habiskan Belasan Juta Rupiah untuk Koleksi Action Figure

Ia mengaku bahwa banyak hal aneh dirasakan ketika proses syuting, terutama dari lokasi yang dirasa sangat horor serta cuaca.

"Yang terberat dari film ini adalah ketika hampir semua lokasi yang kita pakai ternyata cukup angker dan bangunan lama," kata Ganank Dera di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, belum lama ini.

"Apalagi cuaca saat syuting di Cianjur sedang musim hujan," tuturnya.

Film garapan TSF itu dibintangi oleh Roy Marten, Yatti Surachman, Ari Tulang, dan Lucky Moniaga ini, menjalani proses syuting selama 16 hari di kawasan Cianjur serta Bogor. 

Di balik Pintu mengisahkan tentang sepasang kekasih yang terpisah dan dipertemukan oleh keadaan yang tak diduga. Kisah cinta mereka menuju sempurna meski teror dan darah menjadi imbalannya.

Rencananya film 'Dibalik Pintu' akan tayang di bioskop Indonesia tahun ini, setelah itu akan ditayangkan di beberapa negara lainnya yakni Malaysia dan Kamboja.