Teater Keliling Musikal Mega-Mega: Perayaan 50 Tahun
Teater keliling merayakan setengah abad (13 Februari 1974-2024) di Gedung kesenian Jakarta 24, 25 Februari 2024 pukul 14.00 dan 19.30 WIB.
Editor: Brand Creative Writer
TRIBUNNEWS.COM - Teater keliling merayakan setengah abad (13 Februari 1974-2024) di Gedung Kesenian Jakarta 24,
25 Februari 2024 pukul 14.00 dan 19.30 WIB.
Sehari sebelumnya pentas khusus bagi awak media dan kerabat seniman yang hadir bagaikan reuni bergaya seniman. Tokoh-tokoh seperti Slamet Raharjo, Ratna Riantiarno, Rangga Buana, Romo Mudji Sutrisno, Jose Rizal Manua, dan ratusan teman-teman seniman yang mengebal teater keliling sejak berdirinya.
Pada perayaan setengah abad teater keliling kembali memainkan drama karya Arifin C Noer yakni Mega Mega yang disadur ke dalam bentuk musikal oleh Rudolf Puspa dan Dolfry Inda Suri serta disutradarai Rudolf Puspa.
Naskah Mega Mega yang merupakan karya pertama Teater Keliling ini telah dipentaskan 167 kali dalam kegiatan keliling Indonesia, Singapura dan Malaysia tahun 1974-1980.
Filosofi yang terkandung dalam Mega Mega telah menjadi daya hidup teater keliling hingga kini. Salah satu yang sangat kuat adalah kalimat ringkas padat dan mengena yakni “segala bisa asal mau”. Inilah filosofi yang menjadikan teater keliling mampu untuk terus menerus keliling hingga setengah abad.
Dalam pementasan ini menghadirkan pemain2 senior yang pernah memainkan Mega Mega sejak awal yakni Buyung Bizard dari Medan, Herman Nasution dari Gresik, Nadya, Kay Karina, Toton dan Aditya Jaya.
Mereka memainkan adegan awal dan akhir dengan berbincang dalam suasana reuni namun tetap memerankan peran Mega Mega. Setengah abad teater keliling telah mendapat penghargaan dari dalam dan luar negeri.
Raihan yang sangat membanggakan adalah penghargaan lingkungan dari Kementerian lingkungan hidup 1982 dan 1984, MURI tahun 2010, Abdi abadi dari federasi teater Indonesia 2016, Bentara Budaya Jakata 2017.
Penghargaan dari kampus dan festival teater Internasional di Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, Korea, Pakistan, Rumania, Mesir, Jerman, Spanyol.
Musikal Mega Mega adalah sebuah cerita yang ditulis Arifin C Noer bergenre surealistik yang menyampaikan pesan moral 7 orang karakter bangsa yang tengah bergulat dalam mencari jati dirinya yang semuanya memiliki latar belakang kehidupan yang susah, pedih namun berusaha untuk hidup bahagia.
Mereka adalah Retno yang terpaksa menjual diri, Panut mendapat pengaruh kuat untuk jadi copet, Hamung seorang tukang becak, Koyal yang kurang waras jadi pengemis dan hasilnya untuk beli lotre berharap jadi kaya, Tukijan kuli pasar yang ingin transmigrasi, dan ada pemuda yang sedang tumbuh dan ingn mencoba merasakan hubungan sex. Tapi tak pernah berhasil.
Mereka semua secara kebetulan tinggal di bawah beringin kurung yang ada depan keraton Yogya karena tak mampu kontrak rumah. Di sana ada Mae yang sudah lansia dengan pengalaman hidup yang sangat pahit.
Mae menganggap semua yang di sana adalah anak-anaknya. Ia selalu berusaha menyadarkan anak-anaknya untuk hidup pada kebaikan hingga mencapai mimpi masing-masing.
Akhirnya usahanya berhasil dan semua pergi meninggalkan Mae dnegan tujuan masing-masing. Mae pun kembali menjadi manusia kesepian namun tetap ingat bahwa Mae hidup berdua yakni dengan Tuhan.
Pentas yang megah ini, juga didukung oleh Salatiga Carnival Center yang memberikan sentuhan magis dalam hal pakaian di atas panggung.
Untuk informasi update kami dapat diakses melalui akun Instagram @teaterkelilingind
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.