Cegah Penyakit Ginjal Kronik, Cukupi Kebutuhan Air Putih Selama Ramadan
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) masih menjadi masalah dunia. Tercatat sebagai penyebab 4,6 persen kematian global pada tahun 2017.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Ginjal Kronik (PGK) masih menjadi masalah dunia.
Tercatat sebagai penyebab 4,6 persen kematian global pada tahun 2017.
Angka ini diprediksi akan terus meningkat dan PGK diperkirakan akan menjadi penyebab kematian tertinggi ke-5 di seluruh dunia pada tahun 2040.
Terkait hal ini, Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dan dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH ungkap setiap orang perlu memenuhi kebutuhan cairan.
Terutama di bulan Ramadan, di mana setiap umat muslim tidak makan dan minum selama sebulan penuh, sehingga berpotensi dehidrasi jika tidak mengonsumsi cairan yang cukup.
"Dianjurkan konsumsi air cukup. Disesuaikan umur dan aktivitas. Air yang cukup secara umum selama 24 jam."
Baca juga: Tips Cegah Dehidrasi Saat Olahraga di Bulan Puasa
"Karena ginjal bekerja 24 jam, kebutuhan selama 24 jam harus terpenuhi," ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (14/3/2024).
Selama Ramadan, dianjurkan konsumsi air mineral di waktu berbuka dan sahur.
Cairan yang diperlukan untuk memenuhi asupan cairan pada tubuh orang dewasa sehat adalah 2-3 liter.
"Itu bisa harus dipenuhi saat bisa makan dan minum. Setelah berbuka sampai sahur," tutupnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia