Podkesmas Berawal Dari Pertemanan, Imam Darto Tak Menyangka Bisa Berkah
Imam Darto mengaku tidak menyangka bahwa Podkesmas bisa besar. Semua berawal dari pertemanan hingga membawa berkah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibalik kesibukannya berkarier menjadi pembawa acara televisi hingga penyiar radio, Imam Darto sukses membangun sebuah podcast bernama Podkesmas.
Imam Darto membuat Podkesmas yaitu konten podcast bersama dengan Surya Insomnia, Angga Nggok, hingga Omesh yang sudah berjalan selama empat tahun.
Imam Darto mengaku tidak menyangka bahwa Podkesmas bisa besar.
Baca juga: Gurauan Imam Darto Tentang Persahabatan Podkesmas: Ah Itu Akting, Pura-pura Semua
Bahkan, mereka sampai membuat Podkesmas Asia bersama Surya Insomnia, Angga Nggok, dan Omesh.
"Itulah kita tidak menyangka berprasangka baik kepada Allah memang dipersatukan dengan keras kepalanya masing-masing, alpha masing-masing, tapi ada sifat bagusnya juga, jadi dipertemukan Alhamdulillah," kata Imam Darto ketika ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Darto mengatakan bahwa keberhasilan Podkesmas semua berawal dari pertemanannya dengan Surya, Angga, dan Omesh sejak lama.
"Diluar kerja ini juga kan kita seiring main bareng, motoran bareng, maen golf bareng," ucap pria berusia 41 tahun itu.
Baca juga: Ditanya Tanggapan soal Perceraian Desta dan Natasha Rizky, Imam Darto: Ah Gue Takut Ngomong
Darto menyebut yang sulit mengenali sosok sahabatnya adalah memahami satu sama lain, bagaimana karakter dari Surya, Angga, dan Omesh yang tentu berbeda dengan dirinya.
"Surya tukang ngegas harus ontime, bahkan di liburan pun bukan ontime, tapi cepet-cepet, lah inikan liburan, tapi gedebag gedebug gini kayak mau syuting live di tv. Nah saya kebalikan dari Surya, santai aja bro selow," jelasnya.
"Jadi nggok sama Omesh kalau liburan suka kejepit ditengah-tengah, misal Surya udah kesana kemari, gue masih di kamar hotel, nonton tv. Itulah memahami satu sama lain," terangnya.
"Omesh tukang hasut, nggok terima aja, memahami satu sama lain yang memang butuh kesabaran," tambahnya.
Imam Darto menyebut selama kerja bareng dengan para sahabatnya, banyak orang yang tak tahu bahwa mereka sering nangis, marah, hingga tertawa bersama.
"Mungkin bisa dibilang lebih deket dari yang lain sampai kita di titik itu, bahkan keluarga kita juga main bareng kan, anak-anak juga main bareng," ujar Imam Darto. (ARI)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.