TRIBUNNEWS.COM - Keluarga pengusaha Tiko Aryawardhana dan penyanyi Bunga Citra Lestari merasa dirugikan dengan laporan dugaan penggelapan yang dibuat oleh Arina Winarto.

Jagat maya baru-baru ini digemparkan dengan kabar Tiko Aryawardhana yang dilaporkan oleh mantan istrinya, Arina Winarto atas dugaan penggelapan dana senilai Rp6,9 miliar.

Ramainya pemberitaan itu pun membuat keluarga Tiko Aryawardhana dan Bunga Citra Lestari merasa dirugikan.

Hal itu diungkap langsung oleh kuasa hukum Tiko Aryawardhana, Irfan Aghasar.

"Kami berupaya untuk melindungi keluarga klien kami, apalagi keluarga klien kami adalah publik figur, sangat dirugikan," kata Irfan Aghasar dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (5/5/2024).

Pengacara suami bintang film Habibie dan Ainun itu tak segan membawa kasus itu ke ranah hukum apabila ada pihak-pihak yang sengaja memasukkan data-data palsu dalam laporan tersebut.

"Kami juga akan mencanangkan upaya-upaya hukum, bukan hanya perdata, tapi juga pidana bagi pihak-pihak dalam laporan polisi ini mencoba memasukkan data-data palsu atau tidak dapat dipertanggungjawabkan atau diduga merekayasa data-data tersebut," tegasnya.

Dalam kesempatan itu sang kuasa hukum menjelaskan posisi Tiko Aryawardhana di perusahaan sebagai direksi.

Ia menegaskan, meski kliennya menjabat sebagai direksi, Tiko Aryawardhana tidak membuat laporan keuangan seorang diri.

Dalam proses pembuatan data-data keuangan, Tiko Aryawardhana dibantu oleh staff keuangan.

"Harusnya kan klien kami sebagai direksi, harusnya dikonfirmasi (sumber datanya) bener nggak data ini? Valid nggak data ini."

Baca juga: Buntut Laporan Penggelapan, Pengacara Tiko Aryawardhana Sindir Arina: Jangan Mau Untung Gak Mau Rugi

"Jangan sampai data-data siluman disampaikan ke akuntan publik disajikan seolah-olah terjadi kerugian, akuntan itu bekerja untuk mengkonfirmasi data. Kalau ada data masuk ya harus dikonfirmasi, apalagi klien kami ini sebagai direksi."

"Direksi itu kan tidak membuat laporan keuangan sendiri ada finance," tandasnya.

Kuasa hukum Tiko Aryawardhana itu pun sempat memberikan sindiran menohok pada Arina Winarto.

"Jangan mau untung nggak mau rugi," tembak Irfan Aghasar.

Lebih lanjut ia membeberkan duduk perkara mengapa suami BCL itu bisa dilaporkan oleh Arina Winarto.

Hal itu bermula saat Tiko dan Arina Winarto masih berstatus sebagai suami istri.

Keduanya pun mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman.

Saat itu Arina Winarto menjabat sebagai komisaris, sementara Tiko menjabat sebagai direksi.

"Apalagi bisnisnya ini dibuka dengan kekeluargaan, kalau yang bersangkutan (Arina) menjabat sebagai komisaris," ungkapnya.

Tak ayal, Irfan Aghasar pun mempertanyakan kinerja Arina sebagai komisaris di perusahaan tersebut.

"Sebagai komisaris jika terjadi permasalahan dengan perusahaan tersebut, sebagai komisaris nih harus menayangkan pada direksi walaupun pada saat itu suaminya, 'bagaimana perusahaan lancar atau tidak? rugi atau tidak?"

"Kalau dia menjalankan posisinya, dalam menjalankan laporan polisi di Polres sebagai komisaris, saya bertanya Anda sebagai komisaris sudah menjalankan fungsi sebagai komisaris pada saat itu atau belum?."

"Sudah pernah menanyakan atau meminta perihal laporan hari ini? Bahwa perusahaan rugi?," serunya.

Sang kuasa hukum pun membeberkan sebuah fakta bahwa Arina Winarto tak pernah sekalipun menanyakan soal kondisi perusahaan pada Tiko Aryawardhana.

"Nggak pernah ada proses-proses itu, kalau saat itu dia melaporkan sebagai pemegang saham, apa pernah Anda meminta direksi, dalam hal ini klien kita dalam rapat pemegang saham, itu perlu," tutupnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelum menikah dengan BCL, Tiko Aryawardhana pernah menikah dengan Arina Winarto di tahun 2014.

Dari pernikahan itu, keduanya dikarunia tiga orang anak.

Sayangnya biduk rumah tangga antara Tiko Aryawardhana dan Arina Winarto harus kandas di tahun 2021.

Tepat pada Sabtu (2/12/2024) Tiko Aryawardhana kembali menikah dengan Bunga Citra Lestari di Bali.

(Tribunnews.com/Gabriella)