Ia meminta keduanya untuk selalu bertaqwa kepada Allah Swt, memohon supaya pernikahan mereka selalu bahagia.

8. Upacara Panggih Temanten

Panggih temanten adalah upacara pertemuan antara pengantin pria dengan pengantin wanita setelah ijab kabul.

Terlihat dalam sebuah momen, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menyerahkan pisang sanggan kepada Reza Artamevia, sebagai simbol mohon izin untuk kedua mempelai bertemu.

Lalu, kedua mempelai maju ke depan melempar gantal, yaitu daun sirih yang diikat dengan benang sebagai simbol saling mengikat cinta.

Selanjutnya, Thariq menginjak telur dengan kaki kanan tanpa alas kaki, sebagai simbol kedua mempelai cepat diberikan keturunan yang kelak senantiasa berbakti kepada orang tua.

Setelah menginjak telur, kaki Thariq dibasuh Aaliyah dengan air sebagai simbol istri yang berbakti kepada suaminya.

Thariq dan Aaliyah lalu minum air kelapa muda di satu gelas yang sama secara bergantian, sebagai simbol menjalani kehidupan berdampingan satu sama lain dengan bahagia.

Acara dilanjutkan dengan Kacar-kucur, Thariq menuangkan uang koin yang bertabur beras kuning ke pangkuan Aaliyah, sebagai simbol suami yang memberikan nafkah untuk keluarganya.

Acara ditutup dengan suap-suapan antara kedua mempelai sebagai simbol saling mencintai.

Setelah itu, kedua mempelai sungkem kepada orang tua masing-masing.

9. Reza Artamevia Berselawat

Reza Artamevia melantunkan selawat di acara pernikahan putrinya, Aaliyah dan Thariq.

Disebutkan Reza, selawat yang dibacakan khusus untuk Siti Khadijah, Sayyidah Siti Fatimah Azzahra, Siti Aisyah.

Selain itu, sebagai salam kepada baginda Rasulullah dan seluruh umatnya juga tak lupa dipanjatkan oleh wanita ini.

“Tadi ada salawat khusus, dikhususkan untuk Siti Khadijah radiallahu, Sayyidah Siti Fatimah Azzahra radiallahu, Siti Aisyah radiallahu, juga salam kepada baginda Rasulullah dan seluruh keluarganya, serta seluruh umat Rasulullah yg sering bersalawat,” ucap Reza dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Jumat (26/7/2024).

Penyanyi 49 tahun ini turut menyampaikan tujuannya membacakan selawat.

“Mudah-mudahan jadi doa baik bagi kita semua,” sambungnya.

(mg/Septiana Ayu Prasiska)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)