Jalan Berliku Ashanty Ikuti Jejak sang Ayah Raih Gelar Doktor, Stres Saat Judul Disertasi Diganti
Niat hati ikutu jejak sang ayah, namun jalan berliku dihadaoi Ashanty saat menggapai gelar doktor.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Ashanty baru saja lulus uji kualifikasi untuk meraih gelar doktor, dengan nilai 8,7 setelah menjalani dua jam ujian didepan penguji yang membahas disertasinya.
JAshanty beralasan menempuh pendidikan hingga ingin meraih gelar doktor, karena ia mengikuti saran orang tua untuk menempuh pendidikan setinggi dan seluas mungkin.
Baca juga: Perjuangan Ashanty Hadapi Ujian Kualifikasi Gelar Doktor, Sang Artis Rela Tak Tidur Agar Lulus
"Lagian juga dari pihak papahku juga, mungkin karena papa ku juga dulu doktor gitu ya jadi pengen ada anaknya juga yang doktor juga," kata Ashanty ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2024).
Ashanty mengaku mengambil jurusan ESDM dalam program S3 nya, sejalan dengan sang ayah yang bekerja di UNICEF. Ia ingin seperti sang ayah.
"Jadi mudah-mudahan, nanti aku bisa lulus bisa memberikan dedikasi banyak untuk Indonesia," ucapnya.
Kendati demikian, istri Anang Hermansyah itu sadar tidak mudah meraih impiannya. Ada jalan berliku yang dilaluinya demi mendapat gelar doktor.
Baca juga: Ashanty Menangis Saat Dinyatakan Lulus Ujian Kualifikasi Calon Doktor, Mules Hadapi 7 Profesor
Selama lebih dari setahun, ia selalu belajar dan juga menyiapkan disertasi, sebagai syarat kelulusan.
"Selama satu tahun setengah aku lewatin. Satu tengah tahun ke depan ini bener-bener disertasi nya. Kebetulan aku milihnya penelitian kualitatif jadi akan banyak ketemu orang wawancara gitu gitu," jelasnya.
"Kayaknya di kelas aku sendiri atau berdua ya, yang lainnnya pakai penelitian kuantitatif," tambahnya.
Awalnya, Ashanty mengusung pembahasan tentang kekerasan terhadap wanita dalam disertasinya. Akan tetapi, dosen pembimbingnya mengganti permasalahannya menjadi 'Adaptasi Artis Terhadap Transformasi Digital'.
"Pas diganti wah stres banget. Karena menurut mereka kekerasan itu sudah banyak. Tapi jurnal yang aku bikin tetep tentang kekerasan karena udah terlanjur udah setengah jalan jadi yang berubah judul disertasinya," terangnya.
Meski dilalui dengan berdarah-darah, Ashanty bersyukur saat uji kualifikasi gelar doktornya pun dinyatakan lulus dengan nilai 8,7.
"Alhamdulillah senang ya pastinya. Karena ujian kualifikasinya itu susah banget. Aku dinyatakan lulus dengan banyak catatan," ujar Ashanty. (ARI).