Film 'Dewi' Akan Tayang di JWC, Clara Bernadeth Cerita Proses Syutingnya Jadi Gadis Tuli dan Bisu
"Aku seneng banget film Dewi bisa masuk di JFC karena buat aku festival ini ikutin banget," beber Clara.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Clara Bernadeth antusias film 'Dewi' yang dibintanginya hadir di Jakarta World Cinema (JWC).
Ia kemudian cerita soal perannya sebagai Dewi yang merupakan gadis bisu dan tuli dalam film tersebut.
Jadi gadis bisu dan tuli, Clara harus belajar bahasa isyarat. Itu jadi sebuah tantangan baru untuknya ketika harus belajar bahasa isyarat.
"Ini proses yang menyenangkan karena dari akting menantang banget aku sebagai Dewi menantang bagaimana mempelajari bahasa isyarat yaa," ujar Clara Bernadeth di FX Sudirman Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2024).
"Tapi bagaimana aku mengerti temen2 tuli menyampaikan emosi dan komunikasi denyan bahasa isyarat. Itulah tantangan yang aku pelajari disini," katanya.
Ia merasa sangat senang karena akhirnya film terbarunya itu tayang dan akan tayang di ajang Jakarta World Cinema.
"Aku seneng banget film Dewi bisa masuk di JFC karena buat aku festival ini ikutin banget," beber Clara.
"Ini bisa jdi momen Indonesia nunjukkin kalau film Indonesia bisa bersaing dengan negara lain," ungkapnya.
Festival film Jakarta World Cinema (JWC) kembali hadir untuk edisi ketiganya, dengan film 'Dewi' jadi salah satu film Indonesia yang dihadirkan.
Nantinya festival film internasional ini akan memutar 120 film dari 61 negara yang akan ditayangkan secara online dan offline.
Frederica, Executive Director JWC, mengatakan bahwa Jakarta dikenal oleh sineas luar negeri khususnya Asia lewat festival tersebut.
Baca juga: Film How to Make Millions Before Grandma Dies Tayang di Netflix 12 September 2024
"Bahagianya tuh hadirnya JWC membuat sineas kenal kita, banyak yang tau Jakarta lewat JWC," ujar Frederica.
"Tahun ini adalah tonggak sejarah bagi JWC dengan diadakannya kompetisi pertama kami. Kami ingin memberikan platform kepada para sineas baru untuk menunjukkan karya mereka kepada dunia," ungkapnya.
Acara tersebut akan berlangsung dari 21 hingga 28 September 2024 dengan dukungan dari KlikFilm, dan pembukaan festival akan diisi dengan pemutaran film 'The Substance' karya Coralie Fargeat.
Sementara film 'Bird' karya Andrea Arnold akan menjadi penutup di hari terakhir gelaran festival tersebut.
Tahun ini, JWC memperkenalkan First Feature Competition, bertujuan untuk mendorong bakat-bakat baru.
Sebanyak 13 film debut akan bersaing memperebutkan penghargaan Best Director dan Best Film, dan pengunjung festival dapat memberikan suara untuk Audience Award.
Tiga juri profil tinggi Indonesia, Lola Amaria, Yosep Anggi Noen, dan Makbul Mubarak, akan menilai film-film dalam kompetisi ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.