Ikut Demo, Joko Anwar Tegaskan Ini Puncak Rasa Muak Pada Pemerintah Terlalu Vulgar Buat Keputusan
Joko Anwar ikut aksi di depan gedung DPR RI, berbaur dengan masyarakat lain. Ia mengaku muak, turun ke jalan bukan sekadar Pilkada
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joko Anwar ikut aksi di depan gedung DPR RI, berbaur dengan masyarakat lain.
Sama seperti yang dikeluhkan orang-orang saat ini soal rencana DPR untuk menyikapi putusan MK.
Baca juga: Ikut Demo di DPR, Joko Anwar Wakili Warga Sipil yang Sudah Muak
"Tentunya kita berkumpul untuk beberapa tuntutan, suapaya DPR tidak mengganggu putusan MK yang seharusnya sudah final dan mengikat," ucap Joko Anwar dikutip Tribunnews.com dari tayangan Youtube, Kamis (22/8/2024).
"Yakni putusan MK nomor 60 tahun 2024 tentang tresholld untuk calon Pilkada dan juga putusan nomor 60 tahun 2024 tentang batas umur pencalonan kepala daerah. Itu sih," jelasnya.
Sejatinya ia bukan secara khusus mempermasalahkan soal aturan Pilkada 2024 yang akan diintervensi oleh DPR.
Baca juga: Demo Tolak Revisi UU Pilkada, Massa Aksi Bawa Poster DPR Milik Rakyat Bukan Jokowi
Namun menurutnya momen ini adalah puncak rasa muak masayarakat terhadap pemerintah yang akhir-akhir ini terlalu vulgar.
Ia melihat penguasa belakangan ini terlalu terang-terangan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan mereka.
"Ini bukan soal Pilkda aja, cuman emang kita muaknya ketika isu pilkada ini. Ya ini untuk nunjukkin untuk cukup lah kita dipermainkan dan dianggap tidak ada," bebernya.
"Walaupun saya gak biasa bersuara soal tata negara dan pemerintahan tapi secara hati nurani kita merasa sudah kelewatan yaa, para pengusasa sudah vulgar banget menggunakan perkakas hukum untuk melenggangkan yang mereka mau," ungkap Joko Anwar.