Armor Toreador Sulit Upayakan RJ, Siap Bela Diri di Persidangan, Bujuk Orang Tua Cut Intan Nabila
Restorative justice sulit dilakukan karena laporan yang masuk model A. Bukan Cut Intan Nabila yang buat laporan, melainkan polisi.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Armor Toreador masih berupaya untuk mengambil langkah restorative justice dengan Cut Intan Nabila terkait laporan KDRT.
Langkah tersebut kemudian telah dilakukan Armor Toreador untuk bisa menjalani restorative justice sebagai tersangka yang memiliki haknya.
"Menurut pandangan kami ada tiga hak yang dimiliki tersangka. Penangguhan penahanan, restorative justice, dan pra peradilan. Dari ketiga ini kami pun berkesimpulan mengajukan RJ," ujar Irawansyah kuasa hukum Armor di Polres Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Baca juga: Sindir Kaesang Kena Karma, Rizky Billar Ketiban Sial, Netizen: Masih Mending Tak Senasib Armor
Namun Irwansyah menjelaskan laporan polisi berkait KDRT tersebut dan dianggap tidak memiliki restorative justice.
"Tapi ternyata dari pihak Polres bilang ini laporannya model A, ya enggak (RJ) juga. Karena Intan enggak pernah melaporkan Armor," sambung Irawansyah.
Restorative justice dilakukan sejatinya dengan pelapor dan terlapor. Akan tetapi Intan tidak pernah melaporkan Armor dalam kasus ini.
"Ketika kita mau gitu kan ada pernyataan dari polisi. RJ itu kan harus sama pelapor, ternyata Intan tidak melapor. Ya udah kita ikuti proses hukumnya, Armor udah siap," jelas Irawansyah.
Namun demikian Irwansyah memastikan jika Armor sangat siap untuk melakukan perdamaian dengan Cut Intan Nabila. Begitupun apabila perkara KDRT ini telah naik ke persidangan.
"Kita sudah siapkan, tapi kita tidak bisa buka di media, termasuk di persidangan kita sudah siapkan. Kita menghormati proses hukum. Ada waktunya Armor membela diri dan itu akan kita manfaatkan," ujar Irwansyah.
Upaya di luar hukum juga telah dilakukan pihak Armor untuk bisa berdamai dalam perkara KDRT tersebut. Yakni dengan terus melakukan komunikasi kepada keluarga Cut Intan Nabila.
"Namanya keluarga pastilah menginginkan itu, keluarga ingin adanya perdamaian. Siapa sih yang nggak mau lihat keluarga, anak atau cucunya berdamai," tandas Irawansyah.