Meutia Amanda Bicara Soal Diplomasi Kuliner, Puji Socialpreneur yang Bangun Sekolah PAUD di Sumba
Pegiat media sosial, Meutia Amanda menilai, kuliner bisa menjadi alat diplomasi efektif yang bisa menembus banyak sekat antar-negara.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pegiat media sosial, Meutia Amanda menilai, kuliner bisa menjadi alat diplomasi efektif yang bisa menembus banyak sekat antar-negara.
Hal itu dikatakan pemilik 249 ribu pengikut di Instagram saat memberikan apresiasinya pada upaya untuk dunia pendidikan Indonesia yang dilakukan sebuah bisnis F&B dalam kampanye kampanye Empowering Youth for a Brighter Tomorrow di Kota Kasablanka, Minggu (15/9/2024).
Sebagai informasi, kampanye sosial Sushi Tei Group berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 600 juta untuk pembangunan sekolah PAUD St. Petrus di Sumba Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Hubungan antar bangsa semakin mudah dan bebas. Mampu melewati batas negara di belahan dunia manapun. Bisa dilakukan secara mudah dan cepat. Salah satunya adalah melalui diplomasi kuliner. Sushi Tei Group adalah socialpreneur yang patut dicontoh. Bisnis dengan isu sosial dan kepedulian,” kata Selegram dan youtuber pelantun lagu Longing For A Dance tersebut di acara road to 21st Anniversary of Sushi Tei Group.
Baginya, langkah socialpreneur yang dilakukan tersebut merupakan bentuk upaya mengikis kesenjangan pendidikan di Sumba.
“Kondisi sarana dan prasarana pendidikan serta gizi anak-anak yang sangat memprihatinkan disana bukan cerita baru. Sinergitas yang diciptakan, semoga mampu merubah potret suram masalah pendidikan di NTT,” tegas selebgram serba bisa yang juga seorang guru ini.
Presiden Direktur Sushi Tei Group, Sonny Kurniawan lebih rinci menjelaskan, pihaknya menggandeng organisasi Happy Hearts Indonesia dalam pembangunan sekolah tersebut.
"Kami berharap pembangunan kembali sekolah St. Petrus dapat bermanfaat untuk masyarakat Sumba agar adik-adik kita di Sumba dapat bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang lebih layak," ujar Sonny setelah menyerahkan sumbangan secara simbolik.
Di kesempatan yang sama, Sylvia Beinwinkler, CEO Happy Hearts Indonesia menyampaikan sangat gembira dapat berpartisipasi dalam inisiatif yang bermakna ini.
“Di Nusa Tenggara Timur (NTT) akses terhadap pendidikan yang bermutu masih menjadi tantangan. Namun sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat setempat,” ujar Sylvia Beinwinkler.
Happy Hearts Indonesia merupakan organisasi nirlaba berdedikasi yang menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.