Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Curhat Sandra Dewi Ditanya Perihal Transfer Ratusan Juta dari Suami untuk Pembayaran Tas Mewah

Sandra Dewi hadir sebagai saksi dugaan TPPU kasus timah yang menjerat sang suami Harvey Moeis.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Curhat Sandra Dewi Ditanya Perihal Transfer Ratusan Juta dari Suami untuk Pembayaran Tas Mewah
Warta Kota/Arie Puji
Sandra Dewi mejadi saksi dalam sidang TPPU suaminya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (21/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Sandra Dewi pernah stres berat hingga membuat kondisi kesehatannya menurun.

Karena stres berlebihan diakuinya sampai mengalami Rosacea.

Penyakit tersebut membuat kulit wajahnya kemerahan dan disertai benjolan kecil berisi nanah.

Akibatnya, Sandra Dewi gagal menjalankan kesepakatan endorse dua tas mewah untuk kebutuhan promosi di media sosial.

Diakuinya tak mungkin membuat konten promosi tas mewah dengan kondisi wajah kemerahan dan ada benjolan kecil berisi nanah. 

Karena tak bisa memenuhi kesepakatan, Sandra Dewi diganjar konsekuensi.

Baca juga: Sandra Dewi: Saya Diberikan iPhone Tiap Tahun oleh Suami Saya, Bukan Tas

Ia harus membayar dua tas mewah yang sudah ada di tangannya.

Berita Rekomendasi

Sang suami, Harvey Moeis, turun tangan membayar dua tas mewah seharga masing-masing Rp 150 juta dan Rp 190 juta.

Demikian keterangan Sandra Dewi sebagai saksi dugaa tindak pidana pencucian uang (TPPU) kasus timah, yang menjerat sang suami.

"Jadi uang itu dari suami saya untuk mengganti tas yang sudah diberikan kepada saya," kata Sandra Dewi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (21/10/2024).

Sebagai info, kesaksian Sandra itu untuk menjawab pertanyaan jaksa dan hakim perihal uang dari rekening Quantum sebesar Rp 150 juta dan Rp 190 juta pembayaran tas. 

Ditegaskan Sandra, suaminya sama sekali tak pernah membelikan hadiah tas mewah kepadanya.

"Semua tas mewah saya dapatkan karena diendorse," tandas Sandra Dewi.

Sementara berkait penyakit Rosacea yang diidapnya, Sandra menjalani pengobatan di Singapura.

"Sampai ke rumah sakit, dokter cuma meminta saya tidak stres, itu saja. Karena penyakit ini timbul karena stres berlebihan." (Wartakotalive.com/ Arie Puji Waluyo).

 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas