Rahayu Saraswati: Kearifan Lokal Harus Jadi Roh Perfilman Indonesia di Era Digital
Pemerintah perlu terlibat lebih aktif dalam memberi fasilitas dan regulasi yang melindungi hak cipta serta mendorong pertumbuhan film lokal.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
“Kita perlu kebijakan yang berpihak pada sineas lokal. Misalnya, perlindungan hak cipta dan insentif untuk produksi film yang mengangkat budaya Indonesia,” tuturnya.
Ketua Penelitian Fundamental Reguler DRTPm Kemdikbudristek, Daniel Susilo mengatakan, berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan strategis bagi pengembangan industri film Indonesia di era digital.
"Penelitian kami bertujuan untuk menyediakan model yang bisa diadopsi oleh industri perfilman nasional dalam menghadapi tantangan disrupsi digital," katanya.
Disebutkan, adaptasi teknologi dalam setiap aspek produksi dan distribusi film akan menjadi kunci keberhasilan di tengah persaingan global.
Ia juga menyoroti peran data dalam memahami preferensi masyarakat terhadap konten lokal.
"Melalui survei yang kami lakukan, terlihat jelas bahwa masyarakat Indonesia memiliki ketertarikan tinggi terhadap film yang mengusung nilai budaya dan kearifan lokal dan ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh para sineas untuk menciptakan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan jati diri bangsa," katanya. (*)