Bryan Domani Lihat Anak-anak Sering Tonton Film Superhero Kategori Dewasa
Penting literasi sensor mandiri, khususnya bagi orang tua, untuk mengarahkan anak-anak mereka dalam memilih tontonan yang sesuai usia.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Bryan Domani menyoroti pentingnya literasi sensor mandiri, khususnya bagi orang tua, untuk mengarahkan anak-anak mereka dalam memilih tontonan yang sesuai usia.
Sebagai sineas, Bryan mengungkapkan kekhawatirannya terkait fenomena anak-anak yang menonton film superhero yang sebenarnya ditujukan untuk penonton dewasa.
"Aku masih sering lihat film superhero biasa, tapi anak kecilnya dibawa, padahal ternyata film itu sama sekali bukan buat anak kecil," kata Bryan Domani ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024).
"Itu sering terjadi dan ada dampaknya. Mungkin nggak langsung, tapi dampak panjangnya pasti akan terlihat," lanjutnya.
Bryan menilai, kurangnya kesadaran ini menunjukkan bahwa literasi sensor di masyarakat masih perlu ditingkatkan, terutama bagi orang tua.
"Soalnya literasi soal itu masih kurang, apalagi buat orang tua untuk menjaga anak-anaknya," ungkapnya.
Menurutnya, gerakan sensor mandiri yang digagas oleh Lembaga Sensor Film (LSF) menjadi langkah penting untuk membantu masyarakat memahami pentingnya kategori usia dalam film.
"Kayak di Indonesia, apa yang membuat hal itu jadi 13+, 17+, hingga semua umur, itu perlu. Ini sangat membantu untuk menjaga kelompok rentan, khususnya anak-anak," jelas Bryan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.