Jika Ingin Lolos, Hari Ini Bona/Ahsan Wajib Menang
Pasangan ganda putra Indonesia, Bona Septano-Mohammad Ahsan, dalam tekanan.
TRIBUNNEWS.COM – Pasangan ganda putra Indonesia, Bona Septano-Mohammad Ahsan, dalam tekanan. Keduanya harus memenangi dua pertandingan berikutnya jika ingin lolos ke babak 16 besar cabang olahraga bulu tangkis pada Olimpiade London 2012.
Situasi runyam menimpa pasangan peringkat enam dunia tersebut setelah mereka kalah pada pertandingan pertama Grup B dari pasangan Thailand Maneepong Jongjit-Bodin Isara 11-21, 16-21 di Wembley Arena, London, Minggu dinihari.
Kekalahan tersebut sangat mengejutkan. Pasalnya, mereka pernah mengalahkan pasangan dari negeri Gajah Putih tersebut di Indonesia Open Grand Prix Gold 2011. Saat itu mereka menang dengan skor 15-21, 21-19, 21-11. Namun kali ini keduanya tak mampu menahan laju pasangan juara India Open Super Series 2012 tersebut. Apalagi Bodin/Maneepong kemarin tampil begitu percaya diri.
"Kami tidak menyangka hasilnya akan seperti ini. Sangat sulit buat kami untuk keluar dari tekanan. Mereka memang bermain lebih baik dari kami," ujar Ahsan mengenai kekalahannya, seperti dikutip pb-pbsi.org.
"Permainan mereka berbeda sekali dengan saat kami bertemu di Indonesia GP Gold tahun lalu. Kali ini mereka tampil lebih percaya diri," Bona menambahkan.
Kekalahan Ahsan/Bona ini sudah terlihat sejak awal pertandingan, di mana mereka terus mendapatkan tekanan. Pasangan peraih medali emas SEA Games 2011 ini tak mampu keluar dari situasi buruk, sehingga mereka terus mengikuti irama permainan lawan. Keadaan ini bertahan sampai game kedua, yang membuat mereka harus gigit jari.
Pertandingan berjalan sangat cepat, Ahsan/Septano kalah 11-21 dari Isara/Jongjit pada set pertama dengan durasi selama 14 menit. Isara/Jongjit mempercepat langkah mereka untuk menutup pertandingan. Mereka menang 21-16 atas Ahsan/Septano di set kedua dengan durasi selama 19 menit saja. Pertandingan tersebut hanya berlangsung selama 36 menit.
Faktor kekalahan telak pasangan muda Indonesia ini terletak pada permainan dan pola strategi di depan net. Kubu Thailand sepertinya sangat paham kelemahan sang lawan, yang tak bisa berkutik jika diajak bermain di depan net, terutama kecepatan dan drive.
Sejumlah sambaran cepat di depan net beberapa kali menjadi senjata utama mereka untuk membekukan poin demi poin. Ahsan/Bona sangat kewalahan dengan permainan cepat dan keras yang dilancarkan ganda Thailand.
"Mereka bermain sangat bagus terutama pada serangan, tekanannya sangat kuat dan permainan di depannya juga bagus," kata Ahsan usai pertandingan. "Keluar dari tekanan itu yang agak sulit. Mereka menang bermain lebih berani," tambah Bona.
Selanjutnya, tambah Bona, mau tidak mau mereka harus memenangi dua pertandingan terakhir dalam Grup B yakni melawan pasangan Korea Selatan Koo Sung Hyun-Yoo Yeon Seong, Senin (30/7/2012) pukul 18.30 waktu setempat atau Selasa (31/7/2012) pukul 00.30 WIB. Serta bertemu ganda putra Polandia Michal Logosz-Adam Cwalina, Selasa (31/7/2012) pukul 12.30 atau 18.30 WIB.
Gawatnya adalah, dari lima kali pertemuan dengan ganda Korsel, Koo-Yoo, Bona-Ahsan belum pernah sekali pun memenangkan pertandingan. Sedang melawan Logosz-Cwalina mereka baru pertama bertemu, dan meraih kemenangan. "Kami akan berusaha melupakan kekalahan ini dan memperbaiki mental agar lebih berani lagi," kata Bona.
Pada pertandingan Grup B lainnya, pasangan Ko-Yoo menang atas ganda putra Polandia Michal Logosz-Adam Cwalina 17-21, 21-7, 21-13. Kemenangan tersebut menempatkan pasangan Korea itu di tempat kedua klasemen sementara di bawah ganda Thailand yang berhasil meraih kemenangan dua game langsung.
Pasangan Bona-Ahsan menjadi satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang mengalami kekalahan di pertandingan perdana Olimpiade 2012. Pasangan ganda putri Indonesia, Meiliana Jauhari/Greysia Polii meraih kemenangan rubber game atas pasangan Australia, Leanne Choo/Renuga Veeran 21-11, 20-22, dan 21-13. Di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat mencatat kemenangan mudah atas pemain tunggal putra Ceko Petr Koukal 21-8, 21-8.
Di nomor ganda campuran, andalan Indonesia untuk meraih medali emas, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsirmengalahkan pasangan asal India, Diju V/Jwala Gutta, dua game langsung 21-16 dan 21-12. Mereka dijajal ganda asal Korea, Lee Yong Dae/Ha Jung Eun kemarin (29/7) malam. Sampai berita ini dibuat, pertandingan masih berlangsung. (Tribunnews/den)