Tak Layak, Jatim Tolak Penginapan Yang Disediakan
Tim bulu tangkis Jawa Timur menolak menempati penginapan yang disediakan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim bulu tangkis Jawa Timur menolak menempati penginapan yang disediakan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Riau, karena kondisinya sangat tidak layak untuk para atlet.
Manajer Tim Bulu Tangkis Jatim Wijanarko Adimulya, Kamis (6/9/2012), mengungkapkan, Wisma Cempaka di Jalan Arifin Pekanbaru yang menjadi tempat penginapan atlet kondisinya kotor dan bau, sangat jauh dari standar untuk event nasional.
"Begitu tiba di Pekanbaru pada Rabu (5/9) malam dan mendapati kondisi penginapan atlet yang seperti itu, kami langsung cari hotel sendiri," katanya.
Wijanarko yang mengikuti tim bulu tangkis Jatim sejak PON tahun 1989 hingga terakhir di Kalimantan Timur pada 2008, mengatakan bahwa fasilitas penginapan PON Riau merupakan yang paling buruk.
"Kamar kecil tidak masalah kalau bersih, tapi ini toilet penginapan baunya seperti WC umum. Kok bisa menyediakan fasilitas seperti ini, apa tuan rumah Riau tidak malu," tambahnya.
Ia menambahkan, seluruh pemain dan pelatih tim bulu tangkis saat ini menginap di Hotel Ratu Mayang yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat pertandingan di GOR Remaja Pekanbaru.
"Masalah penginapan ini juga sudah kami sampaikan kepada KONI Jatim. Kami tidak ingin persoalan nonteknis seperti ini mengganggu konsentrasi para atlet," kata Wijanarko.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengatakan, rombongan atlet dan ofisial dari beberapa cabang olahraga lain juga menolak menempati penginapan yang disiapkan PB PON, karena kondisinya kurang memenuhi standar.
"Sejak awal masalah penginapan sudah kami antisipasi dengan mencari hotel sendiri yang kondisinya lebih layak. Selain itu, masalah konsumsi untuk atlet juga menjadi perhatian," ujarnya.
Saat ini, sekitar 70 persen anggota kontingen Jatim sudah diberangkatkan menuju Riau dengan menggunakan pesawat carteran. Rombongan tersisa dijadwalkan berangkat pada Jumat (7/9) dan Minggu (9/9).(ant)