Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Daud Yordan Kalah, Damianus Mundur Sebagai Pelatih

Damianus Yordan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih Daud Yordan.

Penulis: Glery Lazuardi
zoom-in Daud Yordan Kalah, Damianus Mundur Sebagai Pelatih
TRIBUNPONTIANAK/GALIH NOFRIO NANDA
KUNJUNGI TRIBUN - Redaktur Pelaksana Andi Asmadi dan Manajer Produksi Hasyim Ashari, menyerahkan cenderamata kepada Daud Jordan dan Damianus Jordan saat berkunjung ke redaksi Tribun Pontianak, Senin (12/11). 

TRIBUNNEWS.COM – Damianus Yordan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih Daud Yordan. Pengunduran diri itu disampaikannya setelah pertandingan perebutan gelar juara dunia Kelas Bulu IBO, antara Daud Yordan menghadapi Simpiwe Vetyeka.

"Ini pertandingan terakhir saya memimpin Daud Yordan. Saya merasa Daud bisa lebih berkembang di tangan pelatih lain. Walaupun begitu, saya tetap mendukung Daud dan akan memberikan dia latihan-latihan," ujar kakak Daud Yordan itu saat ditemui Tribunnews.com di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Daud Yordan gagal mempertahankan gelar juara Kelas Bulu IBO, setelah dikalahkan petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka pada laga yang dilangsungkan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Daud Yordan dinyatakan oleh wasit Phil Austin tidak dapat melanjutkan pertandingan pada pertengahan ronde-12, sehingga Simpiwe Vetyeka dianggap menang Technical Knock-Out pada laga yang dilangsungkan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Damianus Yordan menilai, faktor kekalahan Daud Yordan dikarenakan dia mengalami penurunan kondisi fisik. "Dia terlihat kecapekan di ronde pertengahan, akrena berat badannya berkurang banyak," katanya.

Damianus Yordan mengaku, dia menyerahkan semuanya kepada promotor Dragon Fire di bawah kepemimpinan Raja Sapta Oktohari mengenai kelanjutan karier Daud Yordan.

Menurut Damianus, bisa saja dijadwalkan pertandingan ulang antara Daud Yordan menghadapi Simpiwe Vetyeka.

Berita Rekomendasi

"Saya kembalikan ke manajemen di bawah Raja Sapta Oktohari. Bisa jadi ada pertandingan ulang menghadapi Simpiwe. Saya kira itu yang terbaik, karena Indonesia harus memiliki juara dunia tinju," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas