PB PBSI AKan Gelar Kejuaraan Yunior Master
Kejuaraan ini sifatnya undangan dan bukan terbuka untuk umum (open). Hanya pemain peringkat 1-16 yunior nasional saja yang akan dipanggil.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) mulai menerapkan program sport science secara menyeluruh di bidang pembinaan dan prestasi.
Kepala bidang pengembangan PB PBSI, Basri Yusuf sudah mulai mencari data fisik minumum untuk atlet usia dini.
Rencananya Basri akan menggelar Kejuaraan Yunior Master untuk menyaring pemain yunior berbakat.
Kejuaraan tersebut sifatnya undangan dan bukan terbuka untuk umum (open). Hanya pemain peringkat 1-16 yunior nasional saja yang akan dipanggil untuk mengikuti Kejuaraan Yunior Master tersebut.
"Program ini kami lakukan untuk memperpendek jarak dan kualitas antara pemain utama (senior) dan pemain muda (yunior) yang diharapkan bisa segera menjadi pemain pelapis," ujar Basri.
Menurut Basri, sebenarnya Indonesia memiliki banyak sekali bibit-bibit muda. Tapi untuk menjadikan mereka atlet berkualitas di masa depan perlu ada pengembangan melalui sport science di bidang kepelatihan mereka.
Salah satunya adalah mendata kondisi fisik pemain dan teknik bermain mereka.
"Kami akan mengambil pemain peringkat top 16 nasional untuk nomor tunggal sementara untuk nomor ganda yang dipanggil hanya peringkat 1 hingga 8 nasional," ujar Basri.
Untuk sistem pertandingan yang akan digunakan adalah round robin sehingga setiap pemain akan saling berhadapan.
"Dari seleksi roun robin tersebut kami baru menilai 60 persen penampilan mereka. Itu adalah penilaian dari segi teknik. Sisanya 30 persen mereka akan menjalani tes fisik dan tes kesehatan. Tes fisik yang akan dilakukan misalnya agility, vertikal jump, kecepatan kaki, mengukur tinggi badan dan kesehatan," ujar Basri.
Kegiatan itu juga bisa digunakan untuk mencari data fisik minimum atlet-atlet masa depan Indonesia dan melakukan standarisasi fisik badminton nasional.
"Saya berharap tes semacam ini selanjutnya juga dilakukan oleh klub sehingga data fisik pemain bisa terpantau untuk memenuhi kulitas baik fisik maupun teknik," ujar Basri.
Hanya saja, realisasi rencana digelarnya kejuaraan ini kemungkinan besar baru bisa dilakukan tahun depan.
Saat ini Basri hanya akan berkunjung ke seluruh pengcab dan klub untuk mensosialisasikan program pembinaan yang tengah dibentuknya. (Warta Kota / Murtopo)