Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Telaah RN dari Kiprah Inggar

Kejuaraan Equestrian Piala Pangdam Jaya Jumat-Minggu menghadirkan banyak bintang baru

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Telaah RN dari Kiprah Inggar
ist
Rahmat Nasir (tengah) bersama Rosad Natsir (kiri) dan Inggar (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejuaraan Equestrian Piala Pangdam Jaya Jumat-Minggu (22-24/11/2013) di arena pacuan kuda Pulomas, menghadirkan banyak bintang baru.

Mereka layak menyita perhatian karena penampilannya yang memukau, sehingga wajar memperoleh tempat terhormat. Baik di nomor tunggang serasi maupun lompat rintangan.

Diantara bintang-bintang yang bersinar dari gelaran kompetisi berkuda ketangkasan Piala Pangdam Jaya ini adalah Dwiputri Sita Hapsari, Dara Ninggar Prameswari

Bukan sekadar kebetulan pula jika ketiganya sama-sama hasil didikan Rahmat Natsir, salah satu 'rider' senior yang kini lebih fokus 'mewariskan' ilmu dan pengetahuannya kepada 'rider-rider' belia, yunior.

Dwiputri Sita Hapsari di Piala Pangdam ini secara mengejutkan meraih satu medali emas dan satu perunggu, masing-masing dari 'show jumping' kelas 70-90 cm yunior 'optimum-time' dan 110 cm yunior.

Yang mengejutkan, di 110 cm yunior itu, merupakan penampilan perdana Sita. Debut mengesankan Sita dengan kuda 'Enya' itu tentunya sangat membanggakan Rahmat Natsir. Rosad Natsir, yang tak lain adik kandung Rahmat Natsir, juga tampil mengesankan di beberapa nomor atau kelas.

Rosad antara lain merebut medali perak nomor 'preliminary young star' dengan Snowball, atas nama 'Anantya-Pulomas'. Bagaimana dengan Dara Ninggar Prameswari? Rahmat Nasir sudah mencoba mengulas penampilan para 'ridernya' yang turun di Piala Pangdam Jaya ini dalam paparannya Minggu petang lalu.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, Rahmat Natsir memberi perhatian khusus pada Inggar karena potensi besar yang dimilikinya. Sekadar mengingatkan, Inggar di Piala Pangdam turun di dua kelas. Yakni, 'Medium Young Master' dan 'Advanced Open'. Pada kedua penampilannya ini Inggar sama-sama menunggang 'Achilles'.

Di nomor 'medium', ini pengalaman ketiga bagi Inggar, dan pengalaman pertama di nomor 'advance'. Di nomor 'medium' dia merebut medali emas setelah menyisihkan Gabby Solihin, sedangkan di 'advance' Inggar mengoleksi medali perak. Inggar unggul atas Rani Masyhur, tapi masih dibawah Yoel Momongan.

"Secara keseluruhan dari hasil cukup memuaskan walau pun ada kendala kurangnya akurasi di beberapa gerakan," begitu antara lain analisis RN, sapaan akrab Rahmat Natsir merujuk pada penampilan Inggar.

FEI DRESSAGE

Sebagaimana keinginan dari masyarakat equestrian umumnya, RN berharap dualisme yang masih mengungkung dan memisahkan komunitas berkuda ketangkasan segera berakhir.

"Tentunya kita semua ingin melihat bagaimana atlet-atlet muda yang potensial semakin berkembang kemampuannya," ungkap RN dalam paparannya kepada tribunnews.com.

Terkait dengan itu RN menyempatkan untuk mengirim hasil-hasil (result) dari 'FEI World Dressage Challenge 2013' yang dihelat di APM, Tigaraksa, medio Oktober 2013 lalu. Pada 'event' itu Inggar dan Rosad Natsir ikut berlomba.

Dia juara 1 dgn presentasi Dari keseluruhan hasil perlombaan pada 'event' itu, 'rider-rider' Indonesia 'leading' d hampir semua kelas. Termasuk juga, Inggar. Inggar 'leading' di dua kelas berbeda, yakni 'preliminary yunior' dengan prosentase 70,00%, dan 'elementayry yunior' dengan prosentase 67,635%.

Ini tahun kedua untuk Inggar mengikuti 'FEI World Dressage Challenge'. Tahun lalu dia 'leading' di kelas 'elementary yunior' dengan prosentase 68,514%. Inggar menempati urutan keempat di kelas 'preliminary yunior' dengan 67,759%. Dalam gelaran 'FEI World Dressage Challenge' ini Indonesia masuk dalam zona-8. Negara-negara yang berada di zone ini diantaranya India, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Pada 'event' medio Oktober lalu itu, ada dua juri utusan FEI. Yakni, Hans-Christian Matthiesen (Denmark), dan Freddy Leyman (Belgium).

Keduanya cukup ketat dalam memberikan nilai kepada seluruh peserta. Skema bertandingnya adalah, masing-masing atlit bertanding di negaranya masing.masing, dan jurinya yang akan keliling pada saat pertandingan dijadwalkan di tiap negara.

Namun, setelah seluruh negara melangsungkan pertandingannya, maka hasil akhir akan dikirim ke FEI dan akan dipublikasikan pemenangnya secara keseluruhan.

Pada 'event' FEI medio Oktober itu Rosad Natsir juga ikut berkompetisi. Di Indonesia Rosad 'runner-up' kelas 'elementary yunior' dan di zona 8 urutan 6 dari 14 peserta dengan prosentase 62,162%.

Saat itu Rosad paka 'Alvaro Juang'. Untuk kelas 'preliminary yunior' di Indonesia Rosad peringkat kedua dan di zona- 8 dia berada di urutan tujuh dari 49 peserta dengan prosentase 65,345%.

RN meyakini, 'rider-rider Indonesia berpotensi, dan memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan diri. Apalagi, kalau komunitas equestrian sudah bersatu. Semua semakin maju jika menyatu. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas