Coaching-Clinic Legenda Timnas: Ingin Seperti Widodo Cahyono Putro?
Inilah pengalaman pertama Herry Kiswanto (Herkis) dan kawan-kawan melakukan coaching-clinic ditengah perkampungan
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Inilah pengalaman pertama Herry Kiswanto (Herkis) dan kawan-kawan melakukan 'coaching-clinic' ditengah perkampungan.
"Baru pertama kali ini. Memang jauh sekali, tetapi menyenangkan," kata kapten timnas Indonesia di era 1980-an itu.
Pengalaman pertama itu tak hanya untuk Herkis, sapaan akrab pelatih Persiba Balikpapan itu. Itu juga yang dirasakan Rully Nere, yang juga punya sertifikat pelatih lisensi A-AFC, serta Berthy Tutuarima, yang di masa jayanya juga pernah menyandang ban kapten timnas PSSI.
"Sudah lama kita tidak merasakan atmosfir seperti ini," terang Berthy. 'Coaching-clinic' di desa Cisumur, kecamatan Gandrung Mangu, kabupaten Cilacap ini digagas oleh Mahfudin Nigara, wartawan senior sekaligus tokoh olahraga nasional.
Ini adalah bagian dari sosialisasi Mahfudin Nigara terkait pencalonannya sebagai anggota legislatif pusat (DPR) dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Mahfudin Nigara ikut membaur bersama Herkis dan enam legenda timnas lainnya yang melakukan 'coaching-clinic' di tengah lapangan desa Cisumur, Gandrung Mangu.
Dari 200-an pesepakbola muda yang mengikuti 'coaching-clinic' ini, Herkis dan Zulkarnaen Lubis melatih 30-an pemain dari kategori usia 13-15 tahun.
Banyaknya peserta membuat mereka harus dibagi dalam lima kelompok, termasuk 20-an pemain khusus kiper yang ditangani sendiri oleh Syukron Chaniago.
Di masa lalu, Cilacap pernah melahirkan banyak jago sepakbola. Salah satunya yang juga menjadi legenda adalah Widodo Cahyono Putro, yang bertahun-tahun menghuni timnas.
Kenangan pada Widodo CP itulah yang diingatkan kembali oleh Herkis pada puiluhan pemain belia yang ditanganinya dalam 'coaching-clinic' itu.
"Jika kalian ingin menjadi seperti Om Widodo, harus berlatih keras," kata Herkis. (tb)