Nikmatnya Sate Padang di Rumah Gadang
Menyantap sate Padang sudah biasa di Ibukota Indonesia, Jakarta. Namun demikian, suasana yang berbeda lebih terasa ketika menyantap di rumah Gadang
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG - Menyantap sate Padang sudah biasa di Ibukota Indonesia, Jakarta. Namun demikian, suasana yang berbeda lebih terasa ketika menyantap sate Padang di rumah Gadang.
Dalam perjalanan etape ketiga Minang Bike 2014 dari Bukit Tinggi menuju Padang, para peserta mendapat kesempatan untuk menyantap sate Padang legendaris, Mak Syukur. Masing-masing peserta mendapat lima tusuk, lengkap dengan potongan ketupat.
Sate Padang biasa ditemui di kota-kota di Indonesia. Namun demikian, kesempatan menyantap sate Padang kali ini terasa berbeda. Bagaimana tidak, peserta menyantap sate Padang di halaman Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang.
Di area ini terdapat sebuah rumah Gadang yang menjadi ciri khas Minangkabau. Rumah ini dibangun dari kayu dan ornamen ukiran aneka warna pada bagian dinding. Rumah panggung ini memiliki enam tanduk yang menjadi ciri khas rumah Gadang.
Pengamatan Tribunnews.com, konsentrasi para peserta terpecah di tempat ini. Ada yang mendahulukan sate, ada pula yang lebib mendahulukan berpose dengan sepeda kesayangan di depan rumah Gadang.
"Tambo cie," celetuk seorang peserta yang baru saja menghabiskan seporsi sate.