Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Banyak Musuh Bebuyutan, Liliyana Natsir Penasaran Ingin Juara Asian Games

Liliyana punya segudang prestasi yang mengharumkan nama Indonesia.Koleksi medali yang diraihnya pun sudah tak terhitung. Ada satu medali yang belum

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Banyak Musuh Bebuyutan, Liliyana Natsir Penasaran Ingin Juara Asian Games
Badmintonindonesia.org
Liliyana Natsir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, INCHEON - Asian Games menjadi sebuah ajang yang dinanti-nanti oleh Liliyana Natsir. Sebagai pemain yang sudah malang melintang di kancah perbulutangkisan dunia, Liliyana punya segudang prestasi yang mengharumkan nama Indonesia.

Koleksi medali yang diraihnya pun sudah tak terhitung. Mulai dari medali emas turnamen kelas grand prix gold, super series, super series premier, semua sudah pernah disabetnya.

Gelar-gelar bergengsi di SEA Games, All England dan Kejuaraan Dunia pun sudah dikantongi Liliyana yang bermain nomor ganda campuran bersama Tontowi Ahmad.

Bahkan medali olimpiade yang menjadi impian setiap pebulutangkis pun pernah diraihnya. Meskipun belum berhasil mempersembahkan medali emas, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto di Olimpiade Beijing 2008 menambah pundi-pundi medali Indonesia dengan mendapat medali perak.

Namun ada satu medali yang belum berhasil diraihnya yaitu medali dari laga perseorangan di ajang Asian Games. Dari nomor beregu, Liliyana tercatat pernah meraih medali perunggu bersama tim putri Indonesia di ajang Asian Games 2010 di Guangzhou, Tiongkok.

Di nomor perorangan, Liliyana yang kala itu sudah berpasangan dengan Tontowi, terhenti di babak kedua dari pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 15-21, 17-21

Berita Rekomendasi

“Asian Games berlangsung empat tahun sekali dan ditunggu-tunggu semua atlet, semua pasti inginnya juara. Di Asian Games juga tak hanya ada bulutangkis, tapi ada Cabor lain dan kami kumpul di athlete village, jadi suasananya beda,” kata Liliyana kepada Badmintonindonesia.

“Iya memang penasaran rasanya dan ingin dapat medali emas Asian Games. Tetapi keinginan ini harus bisa dikontrol juga, karena saya belajar dari pengalaman di Olimpiade London,” ungkapnya.

Di Olimpiade London 2012, Tontowi/Liliyana yang ditargetkan untuk meraih medali emas, harus terhenti di babak semifinal dari pasangan Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok), 23-21, 18-21, 13-21.

Pada Asian Games 2014, Tontowi/Liliyana dijagokan di posisi ketiga. Berbeda dari Asian Games sebelumnya di mana kala itu mereka baru saja berpasangan, Tontowi/Liliyana kini merupakan salah satu pasangan ganda campuran yang ditakuti.

Keduanya telah mengantongi berbagai gelar bergengsi seperti BWF World Champion 2013 serta juara All England tiga kali pada tahun 2012, 2013 dan 2014.

“Target kami tetap medali emas. Ini memang judulnya Asian Games, tetapi lawan-lawan saya sama saja seperti di kejuaraan bulutangkis lainnya. Banyak musuh bebuyutan seperti Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok). Hanya minus Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) saja,” jelas Liliyana.

“Pokoknya kami mau step by step dulu, fokus satu demi satu pertandingan,” ujar pemain berdarah Manado ini.

Di babak pertama, Tontowi/Liliyana dijadwalkan akan bertemu dengan wakil dari Nepal, Bikash Shrestha/Nangsal Tamang. Peluang menang tentu sangat besar, mengingat ganda asal Nepal kelasnya masih jauh dibawah Tontowi/Liliyana.

Sedangkan pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto akan berhadapan dengan Muhammad Irfan Saeed Bhatti/Palwasha Bashir (Pakistan). Pertandingan nomor ganda campuran Asian Games 2014 akan berlangsung di Gyeyang Gymnasium pada Kamis (25/9), mulai pukul 13.30 waktu Incheon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas