Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Suksesnya Cinta Indonesia Open 2014 Karena Peran Serta Berbagai Pihak

Suksesnya penyelenggaraan Kejuaraan Berkuda Ketangkasan Cinta Indonesia Open (CIO) karena peran serta berbagai pihak

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Suksesnya Cinta Indonesia Open 2014 Karena Peran Serta Berbagai Pihak
ist
Rano Karno bersama Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman dan pelaku Equestrian 

TRIBUNNEWS, COM, JAKARTA - Suksesnya penyelenggaraan Kejuaraan Berkuda Ketangkasan Cinta Indonesia Open (CIO) karena peran serta berbagai pihak.
Kontribusi yang diberikan telah membuat pergelaran CIO 2014 terlaksana dengan baik, lancar dan nyaman.

Kehadiran banyak tokoh penting seperti Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, Ketua Satlak Prima Suwarno, dan Gubernur Banten Rano Karno, memperkuat kesan betapa CIO semakin strategis dalam pengembangan equestrian secara nasional.

Keberadaan Tono Suratman dan Suwarno seyogyanya menumbuhkan suasana batin yang kondusif bagi seluruh pemangku dan pelaku equestrian tanah air, terutama bagi ratusan atlet dari berbagai perkumpulan/stable yang selama ini terus berlatih keras bersama kuda-kuda mereka.

Tono Suratman dan Suwarno setidaknya juga bisa melihat secara langsung harmonisasi yang tercipta diantara seluruh stakeholders berkuda yang menyemarakkan gelaran CIO 2014, yang dihelat di Adria Pratama Mulya (APM) Equestrian Centre pada Jumat hingga Minggu (31/10-2/11) baru lalu itu.

Dua tokoh yang berperan penting dalam pencapaian target pengembangan olahraga nasional yang konstruktif sekaligus peningkatan prestasi di tingkat regional dan global itu, bisa menyaksikan sengitnya kompetisi yang terjadi diantara 'duet' rider dan kuda tangguh dari berbagai klub dan daerah.

Para rider terbaik dari puluhan klub-klub berkuda ketangkasan tentunya kini mengharapkan Tono Suratman dan Suwarno dapat merumuskan jalan keluar yang paling baik agar kedepannya mereka bisa memperoleh kesempatan untuk membela nama bangsa dan negara dalam pentas-pentas equestrian regional dan global. Apalagi, berjuang untuk lebih mengharumkan nama bangsa dan negara adalah kewajiban dan hak setiap warna negara.

Sebagaimana diketahui, disiplin berkuda ketangkasan kemungkinan besar akan dilombakan pada SEA Games Singapura, Juni 2015 mendatang. Selain itu, equestrian juga sudah pasti menjadi salah satu cabor untuk Asian Games 2018, di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Khusus untuk pentas equestrian di Asian Games 2018 tersebut, tinggal bagaimana nantinya memaksimalkan kelas-kelas yang dilombakan dari nomor tunggang serasi dan lompat rintangan, dalam upaya mengoptimalkan potensi peraihan medali emas bagi kontingen tuan rumah.

Tidak mengherankan jika kehadiran Tono Suratman dan Suwarno saat 'CIO' itu disambut suka-cita oleh stakeholders berkuda ketangkasan.

Mereka mengisyaratkan, perkembangan equestrian kedepannya akan semakin baik.

"Ketua Umum KONI Pusat menunnjukkan komitmen kuatnya dalam penyelesaian masalah di organisasi equestrian," ungkap Mohammad Chaidir Saddak, pemilik Aragon Equestrian & Horse Riding Sport yang juga ketua umum PP Pordasi.

"Saya selalu berharap, kedepannya semua pelaku equestrian kembali bersatu padu. Tentunya itu juga yang menjadi keinginan para pemimin KONI Pusat. Mereka juga menghendaki pemerataan prestasi equestrian di tingkat nasional, dan itu hanya bisa terjadi jika kita semua bersatu," jelas Triputra Yusni Prawiro, pemilik Pegasus Stable, Sukabumi.

Pemilik APM Equestrian Centre, Triwatty Marciano, mengemukakan keyakinannya bahwa pemimpin KONI Pusat tentunya kini sudah bisa lebih memahami dinamika yang terjadi dalam pengelolaan dan pembinaan disiplin berkuda equestrian.

"Kedepannya, sikap KONI Pusat pasti akan lebih jelas," tegas Triwatty Marciano.

Terkait dengan suksesnya gelaran 'CIO'-2014, Triwatty Marciano mengutarakan terimakasihnya kepada seluruh pihak yang telah berperan secara maksimal; para pemilik klub, pemilik kuda, atlet, para orangtua yang terus mendukung penampilan anaknya. Juga kepada jajaran ofisial dari panitia pelaksana, yang gigih dalam menjalankan tugasnya bahkan sebelum kejuaraan digelar.

Apresiasi tinggi juga disampaikan kepada beberapa 'expert' yang telah membuat kelangsungan perlombaan selama tiga hari itu menjadi amat menarik, seru, dan kompetitif: Rafiq Hakim Radinal selaku technical delegate dari Indonesia, Ho Nai Yun, president ground jury show jumping dari Singapura, Lorraine Bottreau, juri nomor tunggang serasi dari Argentina, bersama Nico Pelealu dari Indonesia, serta Olaf Peterson, course designer ternama dari Jerman.

Triwatty bisa mengingat sejumlah nama dari kalangan yang selama ini jauh dari hingar-bingar pemberitaan namun jasanya tidak kecil dalam upaya meningkatkan pencapaian prestasi rider dan kudanya, yakni mereka yang tugasnya berkutat dengan pembuatan 'course' dan tanggung-jawab hasil perlombaan.

"Ada Mulyono yang timer sekaligus asisten course designer, juga Yudi, course designer, juga masih banyak lagi yang sudah sama-sama bekerja keras untuk mendukung suksesnya CIO-2014 ini," ungkap Triwatty Marciano.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas