Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dunia Pun Mengakui Potensi Sean Gelael di Ajang Balap Anak Muda Paling Ketat di Muka Bumi

Secara langsung, FIA badan dunia balap formula jujur mengakui potensi yang dimiliki Sean Gelalel, si anak Indonesia.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dunia Pun Mengakui Potensi Sean Gelael di Ajang Balap Anak Muda Paling Ketat di Muka Bumi
sean-gelael.com
Manuver Pebalap Formula 3 Eropa asal Indonesia dari Tim Carlin Jagonya Ayam, Sean Gelael saat berlaga di Sirkuit Norisring, Jerman, 30 Juni 2014 silam. Pada momen itu, Sean Gelael sukses meraup posisi tertingginya selama berkarier di ajang FIA 3 Eropa. 

Bukti kemampuan Sean beradaptasi pada ketatnya persaingan terbukti pada dua seri berikutnya di Hungaroring, Hongaria dan Spa Francorchamps, Belgia. Sean mearaup poin keduanya di Hungaroring dan berhasil finish di tiga race yang sangat berat, di Spa.

Sebagai catatan, selama ketiga race di Spa berjalan, terjadi aksi saling susul menyusul di seluruh bagian lintasan. Sean sendiri mampu finish di posisi tiga belas pada race kedua dan ketiga, jauh lebih baik dari posisi startnya.

Puncak penampilan Sean terjadi di Norisring, Jerman. Sirkuit jalan raya yang pernah digunakan Nazi sebagai lokasi rapat umum mereka tersebut, menyisakan pengalaman indah penuh perjuangan bagi Sean.

Putra dari Ricardo Gelael tersebut mampu melibas sirkuit dan meraup sepuluh poin dari tiga race yang dihelat di sirkuit itu. Yang paling indah, tentu saja raihan finis di posisi enam di race ketiga yang membuat Sean Gelael mendapat 8 poin. Posisi dan poin tertinggi yang pernah dibuat Sean atau bahkan anak bangsa di ajang berlevel dunia tersebut.

Mengalami minggu yang berat di seri berikutnya di Moscow Raceway lantaran kendala throttle, Sean Gelalel kembali mendulang poin di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Bukan hanya di satu race, tapi dua race sekaligus yang membuat Sean mendulang total tujuh poin di sirkuit berjarak sekitar 4,3 Km tersebut.

Konsistensi Sean Gelael teruji saat melalui dua seri terakhir di Imola dan Hockenheim setelah bertarung melelahkan dan harus merelakan poin terbuang di Nürburgring. Sean mampu mendulang poin di Imola.

Begitu pun di Hockenheim. Pada race pertama dan ketiga, Sean melibas lawan-lawannya dan mampu finis di posisi sepuluh besar, atau tepatnya di posisi kedelapan.

Berita Rekomendasi

Atas kerja keras dan konsistensinya, Sean Gelael menuai pujian, tak hanya secara pribadi namun juga buat nama harum Indonesia. Simak saja pernyataan Trevor Carlin, pemilik tim Carlin yang juga dikenal sebagai 'godfather' bagi ajang motorsport junior.

Trevor bersama dengan timnya telah berpartisipasi tidak saja di ajang Formula 3, tetapi juga di GP2, GP3 dan Formula Renault 3.5. Trevor sukses mencetak banyak pembalap Formula 1 yang sedang berlaga saat ini, dalam 17 tahun pengalamannya sejak tim Carlin mulai berkompetisi, termasuk di dalamnya adalah Sebastian Vettel, Juara dunia tahun 2010-2013.  Dengan kata lain, kapasitas Trevor memberikan penilaian bakat, tak perlu diragukan.

"Sean sangat baik dalam mendengarkan dan melakukan apa yang diminta untuk dilakukannya. Sebagian besar adalah karena rasa percaya diri dan keyakinan diri. Dengan timnya tahun lalu, Sean tidak memiliki pembalap berpengalaman sebagai referensi, tetapi dia memilikinya di tahun ini dan oleh karena itu kami bisa membantunya," kata Trevor.

Ujaran Trevor merujuk pada fakta, seberapapun canggih dan mutakhirnya mobil dan peralatan yang dimiliki, faktor pebalap adalah yang utama. Sean, memiliki semua potensi yang dibutuhkan.

“Target kami adalah untuk membawa Sean ke posisi 10 besar sesering mungkin, dan ini adalah sesuatu yang sudah kami lakukan sekarang. Tahap berikutnya adalah membuat Sean lebih sering berada di posisi 10 besar saat start, dan dari sana kita bisa menargetkan untuk finish di posisi 6 besar. Ini adalah tahapan yang realistis,” kata Trevor.

Realistis, Sean Gelael memang tak langsung bisa melompat ke ajang balap jet darat nomor wahid, pun Sean memang baru membidik ajang tersebut pada tiga atau empat tahun ke depan untuk masuk ke ajang Formula 1.

"Saya sudah dua musim berlaga di ajang Formula 3 dan target saya tiga hingga empat tahun lagi sudah bisa tampil di F1," ujar Sean.

Namun, pelan namun pasti, tujuan mulia itu secara sistematis mulai berjalan. Tak terhitung pengorbanan Sean secara pribadi dari berbagai aspek termasuk, fisik, psikis, dan finansial. Tapi demi Indonesia, seberat apapun jalannya, Sean akan mencoba melaluinya. Bisa, dunia sudah mengakuinya!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas