Oknum Suporter Jatim Rasis, Kontingen DKI Protes Keras
Kontingen DKI Jakarta yang sedang mengiktui Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I melakukan protes keras
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kontingen DKI Jakarta yang sedang mengiktui Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I melakukan protes keras kepada Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional Remaja I.
Protes keras itu sehubungan dengan ulah dari oknum suporter tuan rumah saat pertandingan nomor Ganda Campuran Cabor Bulutangkis di GOR Sudirman, Rabu (10/12/2014).
Berawal dari pertandingan ganda campuran Jatim, Akbar Gusti Ramadhani/Mifthaul Nabila bertanding dengan pasangan DKI Jakarta Chico Aura Dwi Wardoyo/Jauza fadhila Sugiarto Saat memasuki set kedua, beberapa oknum suporter Jatim dengan memukul genderang layaknya mendukung sebuah klub sepakbola suara membahana di dalam GOR Sudirman.
Jelas ini membuat konsentrasi pasangan pebulutangkis Chico/Jauza buyar, al hasil, set kedua direbut oleh pasangan Jatim dengan skor 21-17. Sebelumnya pada set pertama, Chico/Jauza unggul 21-12.
Saat set ketiga yang merupakan set penentuan, mulailah oknum suporter Jatim itu semakin liar dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas ditujukan kepada atlet remaja dari DKI itu.
Kata-kata kasar itulah yang akhirnya pasangan Chico/Jauza tidak melanjutkan set ketiga pada saat skor 8-4 untuk pasangan Akbar/Nabila.
Kepala Kontingen DKI Jakarta, Icuk Sugiarto mengakui bahwa kata-kata suporter tuan rumah itu tidak pantas ada di ajang PON Remaja ini yang selalu mengumandangkan sportifitas.
"Kata-kata kasar yang keluar dari mulut oknum suporter Jatim itu sudah menjurus kepada rasisme, dan itu harusnya mendapat sanksi," ungkap Icuk.
Icuk Sugiarto yang hadir di GOR Sudirman memang sempat melancarkan protes kepada panpel di GOR Sudirman, tetapi tampaknya protes itu tidak bisa dipenuhi oleh panpel, maka Icuk pun lantas meminta pebulutangkis DKI Jakarta untuk meninggalkan lapangan pertandingan.
Menurut Icuk Sugiarto yang juga ayah kandung dari Jauza itu, kata-kata yang dilontarkan oleh oknum suporter tuan rumah itu bisa dikategorikan rasis.
"Ini yang bertanding atlet remaja, padahal jika pun yang bertanding atlet dewasa atau sebuah klub sepakbola, kata-kata yang dilontarkan oknum suporter Jatim itu tidak layak. Apalagi ini berbau rasis, tentu akan menjadi masalah besar bagi dunia olahraga," tutur Icuk Sugiarto yang beserta penanggung jawab kontingen DKI, Eddy Widodo melayangkan surat protes yang ditujukan kepada Panpel PB PON Remaja I maun pimpinan daerah Jawa Timur.
Lantaran mundurnya pasangan Chico/Jauza, maka ganda Jawa Timur, Akbar Gusti Ramadhani/Mifthaul Nabila melenggang ke babak semifinal dan akan menghadapi Fauzi Ramdhan/Triya Nur Saadiah. Fauzi Ramdhan/Triya Nur Saadiah berhasil mengalahkan Erick Eriawan/Silvi Wulandari 21-16, 22-20.
Sedangkan pasangan lainnya yaitu Yufi Virgyanda/Aldika Fanesha Gea berhasil mengalahkan Agus Aldi Santoso/Made Deya Surya Saraswati 21-15, 21-10, Yufi Virgyanda/Aldika Fanesha Gea akan menghadapi Ikhsan L I Rumbay/Marisa Vania Liske Teneh, sedangkan Ikhsan L I Rumbay/Marisa Vania Liske Teneh mengalahkan Louismalvin Christin A/Sri Fatmawati rubber set 19-21, 21-9 dan 23-21.