Komunitas Equestrian Konsisten Gelar Kejuaraan Sepanjang tahun 2015
Kesenyapan kembali melanda Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI-AD Parongpong Lembang Jabar
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kesenyapan kembali melanda Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jabar. Tak ada lagi gemuruh dari derap kaki seratusan kuda yang menyemarakkan gelaran Kejuaraan Equestrian 'Jabar Open' pada Jumat-Minggu (20-22/3).
Lebih dari 100 kuda milik puluhan peserta dari berbagai klub/stable atau daerah sudah meninggalkan area kompetisi. Tinggal kuda-kuda milik Denkavkud TNI-AD yang memang ditempatkan di sana.
Kompetisi serupa akan kembali disuguhkan pada Juni dan September.
"Seri kedua kejurnas sekaligus pra-PON XIX tetap direncanakan pada Juni dan September 2015 nanti," kata Dewi Anggraeni, sekjen dari Equestrian Indonesia (Eqina) yang menjadi organizer 'Jabar Open' ini.
Denkavkud TNI-AD Parongpong juga akan menjadi venues dari AE Kawilarang Memorial Cup pada Desember, yang menjadi gong penutup dari pementasan berkuda ketangkasan sepanjang 2015.
Sebelum itu, ada Indonesia Open di Arthayasa Stable, pertengahan Mei, kemudian Hardikal Cup di Surabaya pada Agustus, dan 'event' tahunan' dari APM Equestrian Centre melalui 'Cinta Indonesia Open' (CIO) pada Oktober.
Mendahului AE Kawilarang, ada Jateng Classic di Arrowhead, Salatiga.
Itu semua adalah 'event' yang diselenggarakan oleh komunitas equestrian yang tidak lagi memiliki keterikatan dengan Federasi Equestrian Indonesia (EFI). Ironisnya, KONI Pusat sebagai induk organisasi dari cabor di tanah air, masih saja mempertahankan EFI.
"Mestinya KONI sebagai otoritas olahraga di Indonesia bisa melakukan pengamatan atas interaksi yang terjadi di Jabar Open, dan kemudian melakukan evaluasi," ungkap Jose Rizal Partokusumo, ketua Eqina. tb