Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cricket, Bukan Kriket, Lebih Nyaman dan Tidak Gaduh

Terasa baru kali ini cricket tiba-tiba menjadi pusat perhatian

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Cricket, Bukan Kriket, Lebih Nyaman dan Tidak Gaduh
ist
Aziz Syamsuddin (kanan), Rita Widyasari dan Arsyad Achmadin 

Intinya, saya optimis dan yakinlah dengan kepengurusan ini, soalnya semua teman-teman juga.                     

Arsyad: Pak Aziz Syamsuddin ini salah satu teman baik sejak lama, kami juga pernah sama-sama di KNPI/Komite Nasional Pemuda Indonesia). Ibu Rita Widyasari juga demikian.

Ada juga teman-teman yang lain. Pertemanan lama itu yang bisa membuat kepengurusan ini dan juga kinerja kedepannya akan lebih baik.                   

Rita Widyasari: Saya di KNPI kayaknya sudah cukup lama juga. Waktu pak Aziz jadi ketua umum KNPI, periode 2008-2011, saya jadi wakil bendahara.

Di periode sebelumnya juga sudah jadi pengurus. Juga masih dipercaya waktu KNPI dipimpin pak Taufan EN Rotorasiko, sebelum sekarang terpilh jadi ketua umum baru Muhammad Rifai Darus, untuk periode 2015-2018. Saya juga pernah jadi ketua umum KNPI Kutai Kartanegara. Di korps alumni KNPI juga ikut masuk jadi pengurus.         

TANYA: Untuk pencapaian keberhasilan lebih membesarkan dan mempopulerkan cricket ini, apa apa saja yang akan dilakukan?                   

JAWAB: Oh, pastinya ada berbagai rencana ke depan. Kita sudah melakukan inventarisasi permasalahan, ada evaluasi dan proyeksi-proyeksi yang ditetapkan. Semuanya kita bahas dan rembukkan di Rakernas. Semuanya, termasuk anggaran. Karena ini masih termasuk jenis olahraga yang segmented, kerja kita memang agak berat, akan tetapi upaya membesarkan dan mempopulerkannya bukan tidak mungkin bisa dilakukan. Saya percaya, semua pengurus akan bekerja keras untuk mencapainya.             

BERITA TERKAIT

Arsyad Achmadin: Cricket sekarang memang masih terbatas sarana pertandingannya, salah satunya di multi-event Asian Games. Baru di Asian Games 2010 dan 2014 cricket dipertandingkan, juaranya Srilangka. Jangan lupa, Komite Olimpiade Internasional/IOC sekarang sedang membahas mengenai cabang olahraga Olimpiade yang jumlah penontonnya bisa dibilang kurang memenuhi standar atau tidak memuaskan. Keputusan untuk mendegradasi cabor itu dari Olimpiade kemungkinan besar dilakukan tahun depan. Sudah ramai disebut-sebut kalau cricket sangat layak dipertandingkan di Olimpiade itu.      IOC tidak bisa menutup mata bahwa jumlah penonton dari rata-rata kejuaraan cricket, apalagi seri kejuaraan dunia, hampir menyamai jumlah penonton pertandingan sepakbola. Jumlah penonton cricket itu nomor dua terbanyak di dunia setelah sepakbola.                   

Hal ini juga yang membuat perkembangan cricket makin menonjol di Asia, sehingga saatnya nanti kian membesar pula di ASEAN selain Malaysia dan Singapura).                                                                               

TANYA: Apa program jangka panjang, menengah atau jangka pendek dari PP PCI 2015-2019 ini?                               

JAWAB: Adalah, tapi rasanya nggak enak kalau pagi-pagi sudah mengumbar seluruh rencana kita ke pers. Yang jelas perhatian dan kerjasama dengan insan pers termasuk yang akan kami prioritaskan, sebab partisipasi yang besar dari pers tentunya akan memberi pengaruh yang baik pula buat kami, setidaknya makin meningkatkan percepatan pencapaian program kerja. Ringkasnya, sudah saya sampaikan kepada teman-teman pengurus garis besar dari keseluruhan planning kepengurusan ini, termasuk yang jangka pendek dan mendesak. Misalnya, bagaimana kita harus segera punya kesektariatan yang nyaman, di mana kita bisa ngobrol dan membahas apa saja dengan enak, termasuk menerima tamu-tamu dari kalangan ekspatriat atau kedutaan yang banyak memainkan cricket. Juga tamu-tamu dari kalangan dunia usaha atau sponsor, yang sangat kita butuhkan. Kita tak perlu setiap saat ketemu atau rapat di hotel atau tempat yang mewah.   

Arsyad Achmadin: Kita sudah punya tempat untuk sekretariat, di bagian samping gedung bulutangkis Jalan Asia Afrika, Senayan. Kalau dari segi tempat, letaknya cukup strategis. Seperti disarankan pak Ketum, kita hanya tinggal membenahi dan menjadikannya lebih comfort saja, misalnya dengan membuat papan nama yang 'eye catching' sehingga lebih banyak orang yang tahu dan bilang 'Oh, cricket beda ya sekarang").                                 

TANYA: Sejauh ini kerjasama apa saja yang sudah dilakukan?                     

JAWAB: Kalau secara resmi pastinya belum ada, meski memang sudah ada pembicaraan-pembicaraan secara lisan yang juga dilakukan oleh teman-teman pengurus.  Kita akan mencoba menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan, pihak-pihak terkait, dan terutama dengan kalangan dunia usaha. Saya sudah sampaikan ke teman-teman, kita harus segera membuat semacam 'Cricket Guidance' yang bisa menjadi pengantar kita untuk masuk ke mana saja. Panduan itu harus dibuat dua, yakni satu untuk internal kita, yang tentunya harus dilengkapi aturan, peraturan atau Statuta kita. Kedua, yang sifatnya eksternal, untuk kita sebarkan ke berbagai pihak, terutama juga sekolah-sekolah dan kalangan calon sponsor. Untuk calon sponsor ini, tentunya kita harus lebih melakukan pendekatan ke unit-unit usaha yang berbau 'Commonweath' juga, misalnya perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Dengan kedutaan-kedutaan, pastilah, soalnya banyak kedutaan yang memainkan cricket. Proses sosialisasi juga harus dikembangkan dan ditingkatkan. Saya minta ke teman-teman, kita mainkan sosial media (sosmed), twitter, fesbok dan semacamnya. Pokoknya berbagai cara supaya publik semakin tahu dan faham apa itu cricket.                         

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas