Deodatus Pradipto/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para pebulutangkis Jepang seperti Kento Momota (tunggal putra) dan Naoko Fukuman/Kurumi Yonao baru selesai melakoni pertandingan babak perempat final Kejuaraan Dunia 2015 di Istora Senayan, Jumat (14/8/2015).

Tubuh mereka masih lelah dan keringat mereka masih mengalir deras di semua anggota tubuh. Panitia kemudian mengarahkan mereka ke mixed zone untuk menjalani wawancara dengan para wartawan.

Kento Momota, Naoko Fukuman, dan Kurumi Yonao memenuhi kewajiban itu. Mereka menjawab secara panjang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para wartawan, dari Indonesia maupun negara asal mereka.

Meski lelah, Momota, Fukuman, dan Yonao tetap berdiri tegak. Kedua tangan mereka disilangkan di bawah perut. Sikap ini bertahan saat mendengarkan pertanyaan dan memberikan jawaban. Mereka juga membungkukkan badan ke arah wartawan setelah wawancara selesai.

Seorang wartawan asal Jepang menjelaskan kepada Tribunnews.com bahwa sikap ini merupakan hal yang biasa dilakukan oleh orang Jepang saat berbicara dengan orang-orang yang berusia lebih tua. Momota, Fukuman, dan Yonao masih berumur di bawah 25 tahun. Rata-rata wartawan, terutama dari Jepang, berusia di atas mereka.

Hanya pebulutangkis Jepang yang menunjukkan sikap seperti ini selama Total BWF World Championships 2015. Setelah Momota, Fukuman, dan Yonao ada pebulutangkis ganda campuran Tiongkok, Xu Chen, yang diwawancara di mixed zone.

Saat wawancara, Xu Chen menaruh kedua tangannya di atas pagar pembatas. Sikap seperti Xu Chen juga kerap ditunjukkan oleh pebulutangkis dari negara lain seperti Denmark, Indonesia, Amerika Serikat, dll.

Kento Momota dan Naoko Fukuman/Kurumi Yonao berhasil memastikan diri melaju ke babak semifinal Kejuaraan Dunia 2015. Kento Momota mengalahkan pebulutangkis Hong Kong, Wei Nan, 21-6 21-14. Sedangkan Fukuman/Yonao mengalahkan pasangan India, Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa 25-23 21-14.