Jatim Kerahkan Suporter Tiga Bus di Pacuan Indonesia Derby
Ya Jatim sangat serius memandang persaingan perebutan perolehan angka tertinggi di seri perdana kejurnas pacuan 2015 ini
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - 'The show must go on'. Itulah tampaknya prinsip kubu Jatim, dalam menghadapi final seri-1 kejurnas pacuan ke-49 yang digelar Minggu (16/8) ini Pulomas, Jaktim.
Ya, Jatim sangat serius memandang persaingan perebutan perolehan angka tertinggi di seri perdana kejurnas pacuan 2015 ini.
Karena itu pula, Jatim mengerahkan suporter sebanyak tiga bus untuk memberikan dorongan semangat kepada seluruh kuda Jatim yang berlari di fina.
"Jatim bertekad untuk memenangi final seri pertama kejurnas ini," ungkap Kusdian, sekretaris kontingen Jatim di final seri-1 kejurnas ini.
"Jatim kompak. Itu yang harus kami sampaikan kepada semuanya," ujar ketua komisi peternakan dan kesehatan Pengprov Pordasi Jatim ini.
Kusdian bersama para petinggi kontingen Jatim lainnya, seperti Ketua Pengprov Pordasi Jatim H.M.Ru'I yang juga pemilik Bintang Madura Stable, Ismail M.Hasan, sekretaris umum Pengprov Pordasi Jatim yang juga pemilik Ra2Ya Stable, Pasuruan, Agam Tirto Bawono, pemilik SHRD Stable, Surabaya, beberapa owner dari King Halim Stable, termasuk Hendi Han Han yang manajer tim berkuda Jatim di final seri-1 kejurnas ini.
Dengan menempatkan 24 finalis dari total 74 kuda yang berlari di delapan race final, kontingen Jatim sangat difavoritkan untuk membukukan angka tertinggi dari seri-1 kejurnas ini.
Kendati demikian, tanda-tanya mewarnai penampilan tujuh finalis asal Jatim di Kelas Derby 3 Tahun jarak 2000 meter.
Pertanyaan besar tertuju kepada kemungkinan akan diberikannya gelar juara kepada kuda King Runny Star, sehingga kuda andalan King Halim Stable ini berhak menggondo Tripe Crown.
Apakah H.Ru'i, Ismail M.Hasan, atau Agam Tirto Bawono legowo untuk menjadikan King Runny Star menjuarai Indonesia Derby ini, untuk memastikan peraihan Triple Crown?
Di sisi lain, sejarah mencatat, belum pernah ada kuda asal Jatim yang merenggut Triple Crown.
"Situasi sekarang ini serupa dengan tahun 2007. King Master dari Halim Stable sudah memenangi dua gelar dari Piala Tiga Mahkota itu, tetapi kemudian gagal di seri terakhir," kata Hendi Han Han. tb