Kisah Perebut Emas SEA Games yang Jadi Penarik Becak
Dari sini, cerita balap sepeda Suharto usai.
Editor: Ravianto
Akibatnya, ia sempat koma selama dua bulan. “Untung saya masih hidup. Saat itu ada yang mengganggu pikiran saya. Saya dapat surat dari keluaraga di Indonesia yang meminta saya pulang. Mereka tidak setuju saya jadi atlet sepeda,” tuturnya.
Bapaknya memang seorang atlet sepeda. Ia orang pertama yang mengenalkan Suharto pada dunia balap sepeda. Tapi keluarga tak ingin Suharto mengikuti jejak ayahnya.
Entah apa alasannya. Mereka lebih ingin kakak Suharto yang menggeluti dunia itu. “Sampai sekarang saya tidak tahu apa alasannya,” ucap dia.
Dari sini, cerita balap sepeda Suharto usai. Ia pulang ke Indonesia. Bekerja sebagai kernet angkutan kota (angkot) supir truk. Kemudian menikah.
Tak adanya sambutan hangat dari pemerintah saat pulang kampung membuatnya kecewa. Banyak kerjaan yang ditekuni, sebelum akhirnya menjadi penarik becak.
Ada satu cita-cita yang belum sempat terealisasi. Suharto ingin bisa melatih pemuda-pemuda berbakat yang ada di Surabaya. “Saya yakin di sini ada bakat yang bagus tapi melatih mereka perlu biaya. Saya tak sangup untuk itu,” pungkasnya.(Aflahul Abidin/Surya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.