Daud Yordan Belum Tahu Siapa Lawannya di Bali
Menurut dia, saat ini proses negosiasi dengan calon lawan petinju asal Kalimantan Barat ini masih berlangsung.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Promotor pertandingan Mahkota Promotion belum memastikan lawan yang akan dihadapi petinju Indonesia, Daud Yordan pada pertandingan mempertahankan gelar juara Asia Pasifik WBO kelas ringan (61,2 kg) di Bali, 8 November 2015.
"Sebelum ada kontrak resmi, belum bisa dipastikan siapa lawan Daud Yordan. Saat ini proses masih berjalan. Jika sudah ada kontrak kami akan umumkan secara resmi," kata Rajasapta Oktohari dari Promotor Mahkota Promotion, di Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Menurut dia, saat ini proses negosiasi dengan calon lawan petinju asal Kalimantan Barat ini masih berlangsung.
Sedikitnya ada tiga nama yang berpeluang besar akan menjadi lawan petinju yang saat ini ditangani oleh pelatih asal Australia, Craig Christian itu.
"Ini 100 persen bisnis. Jadi harga bagus yang akan diterima. Yang jelas siapa saja lawannya tidak masalah. Ini demi meningkatkan peringkat Daud Yordan. Saat ini ada di posisi lima," ucap pria yang akrab dipanggil Okto itu.
Daud Yordan merebut juara WBO Asia Pasifik setelah menang KO ronde kelima atas petinju asal Filipina, Ronald Pontilas di Pontianak, Kalimantan Barat, 2014.
Setelah itu, petinju andalan Indonesia itu mempertahankan dengan menang angka atas petinju Uganda, Maxwell Akuwu di Surabaya, 6 Juni 2015.
Sebelum menjadi juara kelas ringan WBO Asia Pasifik, Daud Yordan sempat merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela, di Australia, 6 Juli 2013.
Ia kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe, di Australia, 6 Desember 2013.
Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva, di Singapura, 5 Mei 2012.
Adik dari Damianus Yordan itu sempat mempertahankan gelarnya sekali, setelah menang atas petinju Mongolia, Choi Tseveenpurev di Singapura, 9 November 2012, sebelum akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013.