Pertamina RU III Palembang Kampiun di SH Dasar Kejuaraan Silat Perisai Diri
Muhammad Fadli berhasil meraih juara 1 dan merebut medali emas di kelas SH Dasar Putra dalam kejuaraan Pertamina Champhionship
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina RU III Palembang Meraih hasil bagus setelah di kelas Serang Hindar (SH) Dasar Silat Perisai Diri, Muhammad Fadli berhasil meraih juara 1 dan merebut medali emas di kelas SH Dasar Putra dalam kejuaraan Pertamina Champhionship Kelatnas Indonesia Perisai Diri yang dilaksanakan dari tanggal 3 hingga 6 Desember di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur.
Untuk juara dua di kelas SH dasar putra, Eksal Rohadi dari BPSDM Kumham meraih juara dua. Pada peringkat tiga Gema Ardhyana dari Perisai Diri PT Pegu dan peringkat empat diraih oleh Tedy Cahyadi dari Golden Light Group.
Dalam pertandingan tersebut, dipertandingankan 19 kelas, dan keseluruhan dipertandingan 75 kelas di Pertamina Champhionship Perisai Diri.
Untuk kelas SH Junior dimenangkan oleh Syaiful Anwar (PT pegu), untuk kelas SH Senior diraih medali emasnya oleh Lalu Kadariswan. Untuk juara Kategori berpasangan tangan kosong adalah Adie Zaka dan Yudistiro.
Sementara juara kategori junior berpasangan senjata dimenangkan oleh Syaiful Anwar dan Mohammad Iqbal (PT pegu). Dan untuk kategori senior berpasangan senjata kembali diraih oleh Lalu Kadariswan dari Perisai Diri Nusa Tenggara Barat.
Seperti diketahui, Pertamina benar-benar ingin terus mengedepankan brand yang punya nilai tinggi bagi Indonesia. Perusahaan milik negara itu ingin terus menjaga jati diri bangsa Indonesia dengan berbagai cara salah satunya dengan even olahraga.
Buktinya, perseroan pelat merah itu menyelanggarakan Pertamina Championships cabang olahraga pencak silat di TMII 3-6 Desember.Itu adalah event kolaborasi dengan keluarga silat nasional Perisai Diri. Meski baru kali pertama digelar, event itu banjir peminat.
” Perisai Diri dan Silat merupakan salah satu budaya Indonesia merupakan citra bangsa Indonesia. Menjaga silat sama saja dengan menjaga budaya Indonesia,” ungkap Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto.
Sebanyak 400 pesilat ambil bagian dalam turnamen perdana itu. Hebatnya, turnamen itu tak hanya diikuti pesilat dalam negeri. Pesilat dari Jepang juga turun gelanggang.
“Selain bagian dari upaya Pertamina mendukung pelestarian budaya dan mengembangkan olahraga silat. Kami juga ingin mencetak pesilat berprestasi, baik dari lingkungan pekerja maupun Perisai Diri,” tuturnya.
Dwi menambahkan, turnamen itu juga memberikan dampak positif bagi olahraga internal Pertamina. Pasalnya, pilihan karyawan untuk berolahraga semakin banyak. Dwi mengatakan, Pertamina sudah punya beberapa olahraga. Di antaranya ialah karate dan voli.
“Ini juga merupakan bagian dari ulang tahun Pertamina ke-58. Agenda ini diharapkan bisa digunakan mencari bibit unggul pencak silat nasional,” kata Dwi.
Ini merupakan hasil kerjasama Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Pertamina Championship berlangsung di Padepokan Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, diikuti oleh Kelatnas Indonesia Perisai Diri, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kejuaraan ini mempertandingkan beberapa nomor, yakni pertarungan bebas, pertarungan serang hindar, kerapian teknik serta nomor tunggal IPSI. Nomor-nomor pertandingan itu dibagi dalam beberapa kelompok, yakni putra dan putri baik dalam kategori dasar, junior dan senior.
"Orang luar saja, seperti dari Jepang ikut kejuaraan ini. Masa kita sebagai warga negara tidak mau mengembangkannya. Acara ini juga dimaksudkan untuk pembinaan pesilat muda," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pertamina Championship, Mardjo Soebandiono berharap kejuaraan ini bisa digulirkan setiap tahun. Menurutnya, banyak manfaat dari bergulirnya ajang ini.
"Acara ini menjadi pusat perhatian pembina, pelatih serta pengamat olahraga silat, khususnya di ruang lingkup Kelatnas Indonesia Perisai Diri," ujarna.