Tyson Fury: Saya Hanya Katakan Apa yang Tertulis dalam Kitab Suci
Juara dunia tinju eklas berat, Tyson Fury menuai kecaman akibat mengekspresikan keyakinannya menentang homoseksual dan aborsi.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com - Juara dunia tinju eklas berat, Tyson Fury menuai kecaman akibat mengekspresikan keyakinannya menentang homoseksual dan aborsi.
Kepolisian Manchester membenarkan tengah menyelidiki kasus yang melibatkan Fury. Polisi menyebut Fury dilaporkan telah menyebarkan kebencian terhadap kaum homoseksual dalam sebuah wawancara dengan media Inggris.
Fury dianggap menyamakan homeoseksual dengan pedofilia, orang yang menyukai seks dengan anak-anak. Juara dunia asal Inggris ini bahkan mendapat petisi yang meminta dirinya dicoret dari daftar calon penerima penghargaan BBC Personality of The Year.
Fury juga dituduh bersikap sexism dengan menyatakan bahwa tempat kaum perempuan adalah di dapur. Namun gugatan terhadap Fury lebih dikaitkan dnegan pernyataannya soal homoseksualitas.
Dalam wawancara dengan media Inggris, Fury menyebut ada tiga hal yang harus diluruskan di dunia. "Salah satunya adalah legalisasi homoseksualitas di banyak negara, hal lainnya adalah aborsi dan pedofilia," kata Fury.
"Pada dekade 50 dan 60-an siapa yang pernah berpikir bahwa dua hal tersebut (homoseksual dan aborsi) dilegalkan?"
Fury yang merupakan seorang penganut Kristen yang taat menyangkal dirinya adalah seorang anti kaum homo dan menentang aborsi. Ia mengaku hanya mengatakan apa yang ditulis dalam Kitab Suci.
"Ini keyakinan saya, seperti juga saya percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat," lanjutnya.
Fury baru saja merebut gelar juara dunia tinju kelas berat dengan mengalahkan juara bertahan Wladimir Klitschko lewat kemenangan angka mutlak di Duesseldorf bulan lalu. ia kini menyandang sabuk juara WBA, IBF dan WBO.
BBC sendiri menolak petisi yang meminta Fury dicoret dalam daftar calon penerima penghargaan dan menyebut hal tersebut merupakan urusan pribadi Fury. (Tjahjo Sasongko)