Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Munas IMI: Kubu Prasetyo Edi Marsudi Walk Out Munas IMI

Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang berlangsung di Flores Room Hotel Borobudur

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Munas IMI: Kubu Prasetyo Edi Marsudi Walk Out Munas IMI
tribunnews.com/oro
Prasetyo Edi Marsudi (tengah) saat memberikan keterangan kepada pers usai melakukan Walk Out di Munas IMI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang berlangsung di Flores Room Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (18/12) berlangsung memanas.

Hal itu dikarenakan salah satu kandidat ketua umum, Prasetyo Edi Marsudi tidak mau mengikuti sidang Paripurna ketiga untuk memilih calon ketua umum PP IMI yang baru.

Alasannya, agenda pemilihan ketua umum IMI dilangsungkan dengan sistem terbuka.

Salah satu pendukung Prasetyo Edi Marsudi, Agung Nugroho dari Pengprov IMI Riau mengakui bahwa tidak ada sejarahnya pemilihan ketua umum IMI berlangsung terbuka.

"Bisa berantem nanti kami sesama dari Pengprov IMI Sumatera. Ini yang saya sebut kubu sana terlalu memaksakan harus menang, dengan segala cara," ungkap Agung Nugroho.

Dalam sejarah Munas IMI, lanjut Agung, tidak pernah ada pemilihan ketua IMI  berlangsung terbuka. Kenapa sekarang diadakan?

Hal senada pun dilontarkan oleh Ketua IMI DKI Jakarta, A Judiarto yang mengatakan bahwa sistem pemilihan terbuka terlalu dipaksakan dan sudah ada skenarionya sejak awal Munas.

"Tetapi kenapa ini dipaksakan terbuka? Jadi ini memang sudah diskenariokan  sejak awal. Munas  IMI jadi penuh rekayasa," tutur A Judiarto.

Sedangkan senior otomotif nasional, Adiguna Sutowo mengakui bahwa dirinya mencintai IMI dan kehadirannya di Munas IMI kali ini ingin mencari teman.

"Namun suasana sidang dan Munas yang di dalam tidak mencerminkan itu. Kami sebagai pelaku motorsport senior Indonesia kecewa sekali dengan rekayasa-rekayasa ini," jelas Adiguna Sutowo yang mantan ketua IMI DKI.

Karena itulah, saat sidang paripurna tiga berlangsung, Pras, apanggilan akrab Prasetyo Adi Marsudi langsung melayangkan surat walk out kepada pimpinan sidang Munas.

KKami menyatakan WO dan akan menggugat ke badan arbitrase menyatakan bahwa Munas IMI tidak sah karena penuh rekayasa. Kami tidak mengakui adanya Munas IMI ini," tandas Prasetyo Edi Marsudi yang diikuti oleh pendukungnya dan didampingi Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo yang masuk menyerahkan tanda tangan 13 pengprov yang walk out dari Munas IMI.

Langkah Pras ini mendapat dukungan dari tokoh otomotif nasional seperti Ria Sungkar, Adiguna Sutowo, Bambang Gunardi, Bambang Sudirdja, Dolly Indra Nasution dan lainnya.

Sementara itu di dalam Munas, seperti diperkirakan semula, Sadikin Aksa akhirnya mulus terpilih secara aklamasi untuk menjadi ketua umum PP IMI masa bakti 2016-2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas