Albert C Sutanto bilang I Gede Siman Sudartawa Berpeluang Lolos ke Olimpiade Rio 2016
Perenang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, berpeluang lolos ke Olimpiade Rio 2016 setelah meraih medali emas di nomor 50 meter gaya punggung
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perenang Indonesia, I Gede Siman Sudartawa, berpeluang lolos ke Olimpiade Rio 2016 setelah meraih medali emas di nomor 50 meter gaya punggung pada kejuaraan renang di Nimes, Prancis pada akhir Desember 2015.
Perenang lain yang meraih medali emas di Nimes, Prancis adalah Glenn Victor Sutanto pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu, dan Triady Fauzi Siddiq pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu.
"Siman yang berusaha lolos di nomor 100 meter gaya punggung juga terpaut 1 detik dari Limit A. Glenn pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu, hanya terpaut 0,6 detik dari limit A," kata Pelatih nasional renang, Albert C Sutanto saat dihubungi, Minggu (3/1/2016).
Kejuaraan itu merupakan bagian dari uji coba jelang kualifikasi Olimpiade 2016. Berdasarkan peluang menembus limit A, hanya Siman dan Glenn yang memiliki catatan waktu paling dekat untuk bisa lolos ke Olimpiade.
"Memang catatan waktu yang ditorehkan masih jauh dari limit A kualifikasi Olimpiade. Tetapi, hasil tersebut menunjukkan peningkatan cukup pesat," kata Albert.
Sebanyak 15 perenang Indonesia sebenarnya dijadwalkan bertolak ke Prancis sejak dua bulan lalu. Namun, rencana tersebut mengalami penundaan karena adanya pergantian Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dari Suwarno kepada Achmad Sutjipto pada September lalu.
"Kami hanya memiliki waktu dua pekan untuk berlatih sekaligus mengikuti kejuaraan renang lokal. Bahkan, pengawas para atlet, Philipe Lucas tidak jadi melatih mereka karena ia lebih dulu mengambil pekerjaan lain," terang Albert,.
Perenang Indonesia selama di Prancis berada di bawah pengawasan pelatih David Armandoni dan mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan.
"Tetapi, para perenang mengakui gaya melatih Armandoni terlalu radikal sehingga membuat mereka kelelahan," ucap Albert.
"Misalnya, para perenang memiliki kewajiban untuk memenuhi capaian waktu terbaik ditambah 6 detik dalam 10 kali berenang pada jarak 100 meter. Padahal, belum ada perenang yang mampu memenuhi kewajiban tersebut.
Namun, Albert optimistis latihan keras tersebut mampu memberi motivasi bagi para perenang yang tengah mengejar peluang lolos ke Olimpiade.
"Kualifikasi terakhir Olimpiade yang akan kami ikuti adalah Kejuaraan Asia Tenggara (SEASA) di Hanoi, Vietnam, pada Juni 2016," kata Albert.