TRIBUNNEWS.COM - Pebalap asal Italia, Andrea Iannone harus rela terdepak dari tim Ducati. Setelah Jorge Lorenzo dipastikan menjadi pebalap di tim Ducati, maka salah satu dari duet Andrea; Dovizioso atau Iannone harus hengkang.

Pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat menyampaikan pendapatnya terkait bursa pebalap musim ini dalam sebuah siaran televisi Italia.

Menurutnya, dengan kondisi yang ada di tim Ducati saat ini, maka Iannone harus rela terdepak.

Iannone berpeluang untuk pindah ke tim lain. Terbuka pintu buatnya untuk bergabung bersama Suzuki. "Iannone bisa pindah ke Suzuki, dia bisa memilih dan pilihan pertamanya Suzuki," kata Pernat dilansir motorsport.com.

Pembicaraan tentang MotoGP disiarkan di media Italia bertajuk "All summoned" yang biasa menghadirkan beberapa pengamat atau pebalap MotoGP.

Pernat merupakan manajer balap yang sudah sangat akrab dengan lingkungan Kejuaraan balap motor Dunia. Berbagai analisis dan ramalannya ada beberapa yang terbukti, termasuk ramalannya yang disampaikan awal 2016 lalu yang menyatakan tahun 2017 Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo bakal berpisah.

Dia juga menganalisa sukses besar Valentino Rossi di sirkuit Jerez de la Frontera. "Saya pikir itu adalah salah satu balapan terbaik dalam hidup Valentino pada akhir pekan lalu. Dia unggul dua kali, dari Jumat sudah terlihat kekuatan Valentino. Dia memiliki kecepatan yang luar biasa," kata Pernat.

Performa balapan Rossi di Jerez menurutnya sangat kuat, tidak ada yang dapat dilakukan untuk bisa menyaingi Rossi saat itu.  "Kemenangan ini telah memiliki nilai psikologis besar," katanya.

Sehingga walaupun di kartu identitas Rossi sudah berusia 37, namun usia paling tua di antara para pebalap tersebut tidak berarti dia lemah saat balapan. Dia masih bisa unggul secara dominan dari pesaingnya yang umumnya lebih muda.

Pernat kemudian membuat prediksi terkait dengan masa depan Andrea Iannone.

Dengan Maverick Vinales semakin dekat dengan Yamaha, Iannone bisa ke Suzuki. "Saya pikir 90 persen penggantinya nanti adalah Maverick Viñales yang akan bergabung dengan Yamaha," katanya.

Vinales ke Yamaha menurutnya ada beberapa alasan. Salah satu di antaranya adalah alasan bisnis, Yamaha memiliki sponsor Movistar yang merupakan perusahaan asal Spanyol. Tentunya, setelah Lorenzo hengkang,  perusahaan itu ingin tetap ada pebalap Spanyol di Yamaha. Vinales praktis sudah hampir pasti gabung tim Yamaha.

Sedangkan Iannone masih belum pasti. Pilihannya antara Ducati atau Suzuki.

Mengenai kedatangan Jorge Lorenzo di Borgo Panigale pada tahun 2017, menurut Pernat itu adalah pilihan yang tak terbantahkan dari sudut pandang olahraga balap motor MotoGP.

Tetapi, kepindahan Lorenzo ke Ducati itu bisa memiliki implikasi negatif di antara penggemar Ducati.

"Ducati biasanya memiliki pebalap yang sebagian besar adalah orang Italia. Ducati harus mempertimbangkan  saat mengambil Lorenzo bergabung, sebagian besar timnya berasal dari Italia," katanya.