Dari Pendaki Difabel Hingga Pelari Transgender Masuk Dalam Kampanye Nike “Unlimited Campaign”
Produsen olahraga, Nike, memberikan apresiasi yang terhadap kegigihan para atlet terbaik dunia bertema “Unlimited Campaign”.
Penulis: Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM - Produsen olahraga, Nike, memberikan apresiasi yang terhadap kegigihan para atlet terbaik dunia dan mendukung olahraga musim panas dengan tema “Unlimited Campaign”.
Kampanye ini merupakan kelanjutan serial Nike yang mengangkat cerita mengenai atlet dan mendorong semua orang untuk merayakan semangat “unlimited” mereka.
Kampanye ini merupakan perayaan bagi atlet kejuaraan maupun atlet pada umumnya yang selalu berusaha sebaik mungkin dan yang senantiasa siap membuktikan potensi mereka yang tak terbatas di musim panas ini dan selanjutnya.
Di bawah ini adalah kampanye “Unlimited” Nike, yang meliputi film “Unlimited Youth”, “Unlimited Will”, “Unlimited Courage”:
UNLIMITED YOUTH: Sister Madonna Buder
“Unlimited Youth” merayakan kehebatan Suster Madonna Buder, seorang atlet yang memiliki kebulatan tekad untuk menentang konsep konvensional mengenai umur atlet.
Ketika Suster Madonna Buder membutuhkan sedikit semangat tambahan untuk menyelesaikan IRONMAN World Championship triathlon pertama di Hawaii, ia seperti sudah diduga memanfaatkan kekuatan religiusnya. “Saya bayangkan garis finish sebagai pintu surga,” ucapnya. “Inilah yang memacu saya menggapai garis finish.”
Suster Buder menyelesaikan lomba tersebut pada 1985, di usia 55 tahun. Pada usia 82 tahun, suster berkebangsaan Amerika tersebut menjadi wanita tertua yang berkompetisi di IRONMAN triathlon.
Ia juga memecahkan rekor dengan waktu finish terbaik (16 jam 32 menit) dalam kelompok usia 80 sampai 84 tahun dan rekor tersebut belum terpecahkan.
Kini, di usia 86 tahun, ia telah menyelesaikan lebih dari 45 pertandingan IRONMAN, yang terdiri dari renang sepanjang 2.4 mil, bersepeda sejauh 112 mil dan lari sejauh 26.2 mil. Tekad bajanya telah memberinya julukan “Suster Besi”.
UNLIMITED WILL: Kyle Maynard
“Unlimited Will” merayakan kehebatan Kyle Maynard, seorang atlet dengan tekad luar biasa,dalam menghadapi segala tantangan.
Dilahirkan di Washington, DC, dengan kondisi langka yang diketahui sebagai amputasi kongenital, Maynard melakukan terobosan hebat dalam olahraga football saat masih duduk di sekolah menengah pertama dan kemudian beralih ke gulat saat duduk di sekolah menengah atas.
“Saya mengalami 35 kekalahan berturut-turut dalam satu setengah tahun. Saya terus menerus gagal dan pada akhirnya saya menemukan jalan keluar. Kemudian ketika saya menjadi senior, orang-orang berkata bahwa saya dimanfaatkan dengan tidak adil.” ujar Maynard.
Maynard menerapkan perilaku mencoba sampai sukses, serta pepatah “Tidak ada alasan” yang menjadi ciri khasnya, sebagai petarung jiu-jitsu internasional yang kompetitif, atlet angkat beban dengan rekor dunia dan pendaki gunung yang berhasil mengatasi segala kekurangan fisiknya dengan menaklukkan puncak tertinggi Afrika dengan merancang sendiri peralatan yang digunakannya.
UNLIMITED COURAGE: Chris Mosier
“Unlimited Courage” merayakan keteguhan tekad dan semangat luar biasa Chris Mosier, seorang trans-atlet pertama yang masuk dalam tim nasional Amerika Serikat.
Chris Mosier mulai berkompetisi di duatlon dan triatlon pada 2009 setelah menyelesaikan maraton pertamanya, karena dia merasa memerlukan tantangan yang lebih hebat.
“Bagi saya, triatlon adalah tantangan yang nyata karena merupakan gabungan dari tiga cabang olahraga yang berbeda,” ujar Mosier.
“Triatlon juga merupakan tantangan karena berenang adalah kelemahan saya, dan hal tersebut merupakan tantangan mental terbesar.”
Pada usia empat tahun, Mosier mulai menyadari ketidakselarasan antara identitas gender dan jenis kelamin biologisnya.
Bertanding di cabang atletik wanita membuatnya merasa terasing dari jati dirinya. Kesadaran inilah yang mendorong Mosier dalam perjalanannya.