Protes, Pelatih Gulat Mongolia Ngamuk dan Telanjang
Dua pelatih gulat Mongolia mengamuk dan di depan para juri dalam perebutan medali perunggu melawan Uzbekistan Olimpiade Rio 2016.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Ahmad Bil Wahid
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Dua pelatih gulat Mongolia mengamuk dan di depan para juri dalam perebutan medali perunggu melawan Uzbekistan Olimpiade Rio 2016.
Mereka bahkan melepas pakaian di arena dan nyaris telanjang bulat.
Seperti dikutip SuperBall.id dari Marca, Senin (22/8/2016), kedua pelatih itu melakukan protes terhadap keputusan juri.
Pegulat Mongolia Mandakhnaran Ganzorig dinyatakan kalah dalam pertarungan itu setelah sempat memimpin poin 7-6.
Pada 18 detik terakhir, Ganzorig menari-nari sambil berlarian di hadapan lawannya seperti sedang merayakan keunggulan.
Namun keputusan juri membuat kedudukan menjadi sama kuat 7-7.
Sikap tak terpuji pegulat Mongolia itu juga dianggap melanggar karena berusaha menghidar dari perterungan.
Tak senang dengan keputusan juri, kedua pelatih Mongolia berang bukan main.
Mereka melepas pakaian satu persatu sambil membantingnya ke lantai.
Salah satu dari mereka bahkan hanya menyisakan celana pendek yang melekat di badan dan kemudian bertelanjang dada.
"Ini adalah protes. Ada masalah dengan wasit," kata salah seorang pelatih, Byambarenchin Bayaraa.
"Tiga juta orang di Mongolia menunggu medali perunggu ini dan sekarang kami tidak memiliki medali," sambungnya.