Sergio Noor Tetap Pimpin Klasemen RMC Thailand Padahal Sempat Dicurangi
Sergio Noor tampil di putaran ketiga dan empat RMC Thailand, yang digelar secara bersamaan di Sirkuit Bira, Pattaya
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegokart belia Riser ShaDaff Kratingdaeng Motorsport, Sergio Noor tampil di putaran ketiga dan empat RMC Thailand, yang digelar secara bersamaan di Sirkuit Bira, Pattaya, Thailand, pada Minggu (21/8/2016) dengan semangat juang tinggi. Itu karena terpicu menjuarai Eshark Cup di Sirkuit Sentul, akhir pekan lalu.
Sayang, Sergio jadi incaran sehingga tokoh senior yang merasa mengerti Rotax pun harus turun tangan mencuranginya.
Sejak babak kualifikasi hingga pre final, Sergio tampil sesuai target. Bahkan di babak final, ia mumpuni dan di pre final menempati posisi ketiga dibelakang Amer Harris (Malaysia) dan sesama pembalap Indonesia, Aditia di posisi kedua.
Hasil itu membuat Sergio meraih podium tiga putaran ketiga. Di babak final pun Pelajar Sekolah Mentari International Jakarta ini pun mampu menjaga posisi racing line dengan benar untuk mengejar posisi Amer yang memimpin.
Lima lap jelang finis, Sergio yang sudah memanaje posisi dengan baik di tempat kedua tiba tiba di senggol Aditia yang terus membuntutinya di posisi ketiga.
Dan, jelang finis, Aditia sontak menghalangi Sergio dengan melintangkan gokartnya. Sesuai Sporting Regulation 9 of 34 RMC 2016, Sergio tak seharusnya diberikan penalti karena ia dihalangi secara tiba-tiba.
Sebaliknya justru seseorang yang merasa lebih mengerti Rotax ikut campur tangan sehingga ia memerintahkan steward memberikan penalty 10 detik kepada Sergio.
Alhasil, Sergio yang seharusnya finis ketiga setelah Amer dan Aditia, justru melorot ke posisi 11 karena penalti 10 detik.
"Ini kecurangan nyata. Kenapa Sergio yang sebaliknya diberi penalti, bukan pegokart yang menghalanginya? Video kan terlihat jelas. Ini aneh," ujar instruktur tim, Didi Soekardja kepada media saat tim tiba di tanah air, Senin (22/8) malam.
Beruntung, meski dicurangi sedemikian rupa, Pembalap yang disponsori Kratingdaeng, Telkomsel, dan Garuda Indonesia ini tetap memimpin klasemen akhir dengan 328 poin, diikuti pegokart Malaysia Oscar Ng 326 angka dan pegokart Thailand Krit Boonyang 320 poin, sementara pegokart Indonesia lain, Terlempar di urutan 10.