Sean Gelael: Saya Belajar Banyak Saat Tampil di Tiga Seri FIA WEC
Balapan seri terakhir GP2 di sirkuit Yas Marina Abu Dhabi pada akhir pekan ini mungkin sudah tidak berpengaruh banyak untuk pebalap muda Indonesia
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Balapan seri terakhir GP2 di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi pada akhir pekan ini mungkin sudah tidak berpengaruh banyak untuk pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael.
Namun demikian, Sean bertekad ingin mengakhiri musim balap dengan cara terbaik, yakni meraih poin atau bisa naik podium.
Tekad kuat Sean untuk meraih hasil bagus di Yas Marina bukan tanpa alasan. Dalam satu setengah bulan terakhir atau tepatnya setelah balapan seri kesepuluh di Sirkuit Sepang Malaysia, Sean sudah serius mempersiapkan diri.
Pebalap berusia 20 tahun ini menambah jam terbang dan pengalaman balap dengan mengikuti tiga seri balapan terakhir FIA World Endurance Championship.
Hasilnya terbilang cukup positif karena pada balapan ketahanan dengan tim beranggotakan tiga pebalap yang berlomba secara bergantian ini Sean finis di posisi keempat di seri Jepang, podium kedua di seri Tiongkok dan finis kelima di Bahrain.
Selain meningkatkan kepercayaan diri, balapan itu juga mengasah kemampuan serta menjaga feeling membalap Sean.
"Saya belajar banyak saat tampil di tiga seri FIA WEC. Itu membuat saya percaya diri untuk meraih hasil bagus pada seri penutup GP2 di Abu Dhabi. Kami ingin menutup musim dengan bagus demi mengangkat posisi tim di klasemen," kata Sean.
Bagi Sean balapan tahun ini merupakan musim penuh pertamanya di GP2. Sean yang tergabung di Tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini sudah membuat langkah bagus dengan mendulang 24 poin dan untuk sementara bercokol di peringkat 15 klasemen.
Hasil podium kedua di sirkuit Red Bull Ring, Austria menjadi pencapaian fantastis Sean untuk melengkapi kesuksesan timnya yang menempatkan rekannya Mitch Evans di posisi pertama pada balapan itu.
Evans sendiri di klasemen pebalap masih berada di peringkat 10 dengan koleksi nilai 89. Pebalap asal Selandia Baru ini masih punya peluang untuk menyodok ke posisi lima besar.
Sementara di klasemen tim, Pertamina Campos masih berada di peringkat ketujuh dan memperoleh nilai sama yakni 113 dengan tim MP Motorsport yang berada di peringkat enam.
Posisi tim Pertamina Campos juga masih bisa merangsek ke posisi lima besar jika Sean dan Evans meraih hasil bagus dengan untuk menggusur tim DAMS yang berada di peringkat lima dengan selisih poin hanya 13.
Selama ini, Sean dan timnya masih mengalami kendala teknis seperti setelan mobil, downforce, dan suspensi yang masih kurang. Dia berharap, masalah teknis itu tidak lagi menghalanginya pada seri penutup Abu Dhabi.
Sementara itu, balapan GP2 terakhir di Sirkuit Yas Marina, ini menjadi penentu dalam perburuan gelar juara.
Dua pebalap Tim Prema Racing, Antonio Giovinazzi dan Pierre Gasly , bersaing ketat untuk meraih mahkota juara itu. Giovinazzi, pebalap Italia yang juga binaan Jagonya Ayam KFC Indonesia, saat ini menempati puncak klasemen sementara dengan perolehan 197 poin.
Pebalap debutan di GP2 ini sempat terseok di dua seri awal musim, namun mampu bangkit di balapan seri ketiga di Sirkuit Baku City, Azerbaijan, dengan memenangi dua balapan sekaligus.
Sejak itu, Giovinazzi tampil impresif hingga memenangi lima kali balapan, delapan kali naik podium, dua kali mencatat waktu lap tercepat, empat kali berada di baris depan, serta dua kali start paling depan.
Pierre Gasly yang merupakan rekan satu tim Giovinazzi, juga berpeluang merebut gelar juara.
Pebalap Perancis berusia 20 tahun itu menempati posisi kedua klasemen sementara dengan koleksi 190 poin.
Pebalap binaan Red Bull ini tampil impresif dengan meraih tiga kemenangan, delapan kali naik podium, tiga kali mencatat waktu lap tercepat, tujuh kali berada di baris depan, dan empat kali start terdepan.