Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Tim Bulutangkis Indonesia Siapkan Penerus Greysia/Nitya

Akan tetapi, generasi pelapis setelah Greysia/Nitya masih belum ada yang berprestasi di level yang sama. Hal inilah yang disoroti Eng Hian

Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Tim Bulutangkis Indonesia Siapkan Penerus Greysia/Nitya
badmintonindonesia.org
Greysia Polli/Nitya Krishinda Maheswari 

TRIBUNNEWS.COM - Tim bulu tangkis Indonesia menyiapkan untuk bisa melakukan regenerasi di sektor ganda putri. Selama empat tahun belakangan, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menjadi pasangan ganda putri terkuat Indonesia.

Berbagai prestasi kelas dunia sudah berhasil mereka raih, termasuk memecahkan rekor absen emas ganda putri di Asian Games selama 38 tahun saat berhasil meraih naik podium juara di pesta olahraga se-Asia di Incheon tahun 2014.

Akan tetapi, generasi pelapis setelah Greysia/Nitya masih belum ada yang berprestasi di level yang sama. Hal inilah yang disoroti Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.

Dituturkan Eng, ia sengaja mempersiapkan enam pasang di sektor utama hingga tahun 2018 mendatang. Selama masa percobaan dalam dua tahun tersebut, tiap pasangan akan dinilai tiap tiga bulan, jika tak berkembang maka tak segan-segan ia langsung merombak pasangan tersebut.

Namun mulai 2018, ia akan memilih empat pasangan terbaik untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020.

Eng juga akan menerapkan KPI (key performance indicator), dalam enam bulan harus mencapai nilai sebesar 60 persen, dan dalam setahun harus setidaknya 80 persen, atau mereka harus rela melepas status sebagai pemain tim nasional.

Greysia/Nitya juga tak lagi berpasangan, dimana Nitya kini tengah rehat pasca operasi lutut pada Desember 2016 lalu. Setidaknya ia terpaksa absen di dunia perbulutangkisan selama enam bulan.

BERITA TERKAIT

Maka Eng pun meramu kombinasi-kombinasi baru yang diharapkan bisa menembus jajaran ganda putri elit dunia, atau bahkan melebihi prestasi Greysia/Nitya.

“Selama ini sektor ganda putri terlalu mengharapkan Greysia/Nitya, regenerasi pelapis bagi saya masih kurang maksimal. Secara target rangking memang sudah bisa, tetapi secara hasil, untuk mendekati Greysia/Nitya masih jauh,” ujar Eng Hian dilansir badmintonindonesia.org.

“Kalau Greysia/Nitya dipasangkan, saya sudah tahu titik maksimal mereka sampai mana. Kalau ada kombinasi baru, bisa saja dibawah Greysia/Nitya, atau harapan kita sih lebih dari Greysia/Nitya. Saya masih belum bisa memastikan apakah Greysia/Nitya akan kembali dipasangkan lagi atau tidak,” ujar peraih medali perunggu ganda putra di Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.

“Mungkin selama ini anak-anak itu jiwa kompetitifnya masih kurang. Ada yang sudah merasa cukup dengan apa yang didapat sekarang, ada juga yang pasrah,” ucap Eng saat ditanya kendalanya dalam mencari penerus Greysia/Nitya.

Memasuki hari kedua, acara Gathering Ganda Putri Pelatnas 2017 makin seru. Selain mengenal karakter teman-teman satu tim lewat berbagai permainan team bonding, ada juga acara malam inagurasi dimana para atlet berkreasi menampilkan hiburan. Selain mengasah rasa percaya diri, kekompakan tim, acara ini juga bertujuan untuk refreshing.

Gathering yang berlangsung pada 16-18 Januari 2017 berlangsung di Bogor, Jawa Barat dan diikuti seluruh pemain ganda putri pelatnas, serta tim pelatih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas