Serena Williams Ingin Final Sesama Amerika
Jika Serena lolos babak final, maka dipastikan dia akan menghadapi petenis yang sama-sama berasal dari AS.
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Petenis AS, Serena Williams mengaku senang lawan yang akan dihadapinya adalah sesama petenis Amerika jika dia berhasil lolos babak final Australia Terbuka. Serena menghadapi petenis Kroasia, Mirjana Lucic Baroni pada laga yang akan digelar hari ini, Kamis (26/1).
Jika Serena lolos babak final, maka dipastikan dia akan menghadapi petenis yang sama-sama berasal dari AS. Dia berpeluang menghadapi pemenang laga semifinal lainnya yang mempertemukan Coco Vandeweghe melawan kakak Serena Williams, Venus Williams.
"Ini akan menjadi luar biasa untuk bisa melihat semuanya adalah orang Amerika di babak final. Tentu saja saya suka kalau ada pertemuan petenis dari Amerika di babak final. Sekalipun, kalau petenis Amerika itu namanya bukan Serena Williams, Saya pikir itu akan menjadi hal yang mengagumkan," kata Serena seperti dilansir USA Today.
Serena sudah mengoleksi gelar juara turnamen grand slam di sektor tunggal putri sebanyak 22 kali. Sebuah rekor di era Open yang menyamai prestasi legenda tenis, Steffi Graf. Dia mengincar gelar juara yang Ke-23 di Australia Terbuka tahun ini.
Serena yang menempati unggulan Kedua menyambut kesempatan tampil di semifinal yang Ke-10 kali secara berturut-turut setelah dia menang 6-2, 6-3 atas Johanna Konta pada babak perempatfinal.
Dia bangga melihat persaingan turnamen Australia Terbuka musim ini didominasi petenis AS. Di mana, tiga dari empat petenis yang lolos semifinal berasal dari AS.
Selain itu, tiga dari empat petenis yang lolos itu berusia di atas 30. Venus Williams berusia 36, Serena berusia 35, dan Mirjana Lucic Baroni berusia 34.
Ini adalah kedua kalinya dalam sejarah bahwa tiga wanita di atas usia 30 menjadi semifinalis Grand Slam. Pada turnamen AS Terbuka 2015, ada tiga petenis di atas 30 yang menembus semifinal. Yaitu juara Flavia Penetta, finalis Roberta Vinci, dan semifinalis Serena Williams semua dalam usia tiga puluhan.
Kali ini, hanya Coco Vandeweghe, semifinalis yang usianya di bawah 30. Dia berusia 25. Serena akan bermain melawan Lucic-Baroni, sementara Venus akan menghadapi Vandeweghe di semifinal lainnya.
"Ini benar-benar menakjubkan. Pada usia tiga puluh bisa mencetak semifinal Ke-10 secara beruntun. Saya sangat bangga tanding melawan Mirjana. Kami sudah bermain lebih dari satu dekade yang lalu dan sekarang bermain lagi," kata Serena.
"Tidak peduli apa yang terjadi seseorang berusia 34 atau lebih tua yang nanti akan berada di final, dan itu hal yang luar biasa," kata Serena Williams.
Dalam catatan pertemuan, Serena Williams memegang rekor menang-kalah 2-0 atas peringkat 79, Lucic-Baroni. Tapi keduanya terakhir bertemu pada tahun 1998 di turnamen Sydney dan di babak kedua Wimbledon.
"Serena adalah juara terhebat kita, pasti pemain tenis terhebat yang pernah ada yang masih tersisa di semifinal Grand Slam," kata Lucic-Baroni yang sebelumnya tampil di semifinal Wimbledon 1999.
"Jadi itu akan menjadi sangat sulit. Saya yakin dia akan termotivasi untuk bermain dengan baik. Aku akan pergi ke sana dengan hati saya dan melakukan yang terbaik yang saya bisa," katanya.
Lucic-Baroni dikenal sebagai seorang anak ajaib saat tampil di laga tenis remaja ketika dia memenangkan gelar pertamanya ketika berusia 15 tahun pada turnamen Bol 1997. Akhirnya dia menurun seiring dengan masalah pribadi dan keuangan. Sehingga dia tidak tampil di Grand Slam lagi selain di AS Terbuka 2002 dan Wimbledon 2010.
Petenis Kroasia yang tinggal di Florida, percaya suatu hari ia akan bangkit dan menuliskan namanya di buku sejarah tenis. Tapi untuk saat ini dia belum siap untuk membahas apa yang terjadi dalam hidupnya.
"Sudah begitu lama sejak terakhir kali aku berada di semifinal Grand Slam," katanya. "Kesulitan telah membuat saya menjadi lebih besar, dan tak seorang pun di dunia ini berpikir saya pernah bisa berada di sini lagi, selain keluarga terdekat saya," katanya.