Tim Indonesia Cepat Beradaptasi di New Delhi Ikut Divisi 1 ITF Asia 14
Ingin tampil maksimal, tim tenis junior Indonesia langsung memanfaatkan waktu setiba di New Delhi, India untuk cepat beradaptasi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ingin tampil maksimal, tim tenis junior Indonesia langsung memanfaatkan waktu setiba di New Delhi, India untuk cepat beradaptasi dengan stadion tenis RK Khanna yang menjadi arena penyelenggaraan turnamen Divisi 1 ITF Asia 14 & Under Development Championships 2017, 29 Januari hingga 12 Februari.
“Secara resmi, Minggu (29/1), kami mengikuti latihan resmi dalam bentuk training camp dengan arahan tim pelatih dari Federasi Tenis Internasional (ITF) Asia Development. Namun sebetulnya, kami telah mencoba lapangan pertandingan sehari sebelumnya begitu tiba di India,” tutur Yudha Warman, pelatih yang mendampingi enam petenis Indonesia yang berlaga di ajang ini.
“Delapan hard court yang berada di stadion tenis di ibu kota India itu sangat layak untuk menggelar kejuaraan level teratas petenis kelompok umur 14 tahun di kawasan Asia itu,” lanjutnya.
Menurutnya, penyesuaian yang harus dilakukan skuad Merah Putih adalah soal makanan.
“Menu internasional yang tersedia untuk sarapan di hotel hanya roti, sereal dsn buah saja. Selebihnya didominasi makanan lokal India yang mungkin butuh waktu agar bisa diterima perut petenis Indonesia,” papar Yudha.
“Beruntung kami tinggal di dekat kawasan pertokoan. Jadi mudah mencari variasi makanan,” imbuhnya.
Sementara itu di Jakarta, Aga Soemarno selaku Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Junior PP Pelti berharap enam petenis Indonesia yang bertanding di India itu mampu cepat mengatasi kendala yang ada, termasuk soal makanan.
“Ini pembelajaran yang baik bagi petenis Indonesia, kalau memang mau menjadi petenis internasional harus bisa cepat beradaptasi dengan kondisi setempat karena mengikuti turnamen yang tidak hanya berpindah antar kota, namun juga antar negara setiap pekan,” ucap mantan petenis nasional itu.
PP Pelti, induk organisasi tenis nasional ini berharap diantara enam petenis belia Indonesia, yakni Muhammad Gunawan Trismuwantara dari Madura, Nauvaldo Jati Agatra (Semarang), Azmi Januarsyah (Jambi), Priska Madelyn Nugroho dan Aurellia Azzahra (DKI) Jessica Christa Wirahadipoernomo (Semarang) bisa terpilih memperkuat ITF Asia Tour Team yang bakal bertanding ke beberapa negara di Eropa.
“Setelah tiga tahun berada di Divisi 1, petenis KU-14 Indonesia cukup kompetitif untuk bersaing di level atas Asia. Sudah cukup lama Indonesia tak punya wakil di ITF Asia Touring Team setelah Aldila Sutjiadi dan Voni Darlina, 2009,” pungkasnya.
Dari arena pertandingan di ibu kota India, pelatih Yudha Warman mengungkapkan bahwa peluang itu cukup terbuka karena beberapa negara kuat tidak mengirimkan wakilnya.
“Tanpa petenis Cina, Korea Selatan dan Taiwan memang peluang menjadi lebih terbuka. Namun jangan terlena karena masih ada wakil tuan rumah India, negara pecahan Rusia seperti Uzbekistan, Kazakhstan dan Kirgystan serta negara Asia Tenggara, yakni Filipina, Malaysia dan Thailand. Juga, petenis juara Divisi 2 yang tergabung dalam ITF Team,” ucap Yudha, yang menukangi Deddy Prasetyo Tennis Club (Detec) di Senayan, Jakarta ini.