Pengabdian Panjang dan Loyalitas Tanpa Batas dari Noviardi Sikumbang
Nama Noviardi Sikumbang tentunya sudah tidak asing lagi bagi komunitas olahraga berkuda, terlebih di disiplin pacuan
Penulis: Toni Bramantoro
Ia menyebut beberapa nama yang diakuinya sangat berjasa untuk memperkaya wawasan, pengetahuan, khasanah dan karakter dari kuda-kuda pacu; dari almarhum Kolonel Infanteri AE Kawilarang, almarhum Jody Frederik, Kabid Pacuan PP Pordasi 1998-2002, hingga almarhum Mayjen TNI (Purn) Pribadi Pedjayadi, Ketua Komisi Equestrian PP Pordasi 1993-1997.
Dari pertemuan di Parongpong, sepanjang Minggu itu, Noviardi Sikumbang terus menunjukkan keceriaan. Ia menyapa para rider (atlet equestrian) yang dikenalnya, dan cipika-cipiki dengan para pengurus PP Pordasi yang ditemuinya. Ia sangat luwes dan cepat akrab dengan siapa saja,mungkin karena sikapnya yang terbuka namun tetap santun.
Noviardi Sikumbang mampu menyembunyikan kelelahan yang menderanya setelah perjalanan panjang dengan kendaraan roda dua milik salah seorang anaknya, dari kediamannya di kawasan Bekasi ke Parongpong, Lembang, itu.
Namun, Noviardi Sikumbang tak bisa langsung pulang seusai kejuaraan pada Minggu sore karena hujan deras yang mengguyur Lembang. Baru selepas Isya ia bisa meninggalkan Parongpong, Ditengah perjalanan, karena kelelahan, ia menyempatkan istirahat dan melelapkan diri sejenak di sebuah masjid di daerah Purwakarta,
Mungkin karena masih kelelahan pula, yang mengurangi konsentrasinya, motor yang dikendarai Noviardi Sikumbang terperosok di sebuah jalanan berlubang di daerah Cisomang. Beruntung kaki dan lengannya hanya lecet, tidak sampai menyebabkan cedera serius, patah misalnya, sementara motornya juga masih bisa dikendarai.
Ia lebih berhati-hati dan lebih lambat di sisa perjalanan pulang ke Bekasi. "Saya baru sampai rumah menjelang Subuh, sekitar jam empat Senin dinihari. Sekarang masih pemulihan," katanya, Selasa (28/2) pagi.
Sekjen PP Pordasi, Wijaya Mithuna Noeradi, belum berhasil dihubungi untuk dimintai konfirmasi. Namun, menurut keterangan salah satu pengurus teras PP Pordasi lainnya yakni Ir. Fatchul Anas, dari tupoksi yang dijalaninya selama ini, kinerja Noviardi Sikumbang mestinya memang layak diapresiasi, misalnya melalui gaji yang harus diterima secara rutin setiap bulannya.
"Kepengurusan sekarang ini masih terus berbenah," seru Fatchul Anas.
"Saya setuju kalau untuk orang-orang seperti Noviardi ini diberikan imbalan yang layak," tegasnya.
Kita tunggu kabar baik untuk uda Noviardi. tb