Setelah Jatim Derby, Sabtu Ini Digelar Seri-1 Piala Tiga Mahkota di Pangandaran
Setelah gelaran "Jatim Derby 2017" atmosfir persaingan panas diantara kuda-kuda pacu handal bergeser ke Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Setelah gelaran "Jatim Derby 2017" atmosfir persaingan panas diantara kuda-kuda pacu handal bergeser ke Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran.
Pada Sabtu (18/3), arena pacuan kuda yang disebut-sebut paling menantang di tanah air ini akan menjadi 'tuan rumah' dari seri-1 Piala Tiga Mahkota atau Triple Crown.
Event Triple Crown ini diselenggarakan oleh Komisi Pacuan PP Pordasi, dan menjadi salah satu agenda kejuaraan nasional.
Kejuaraan ini penting karena menjadi perburuan awal Piala Tiga Mahkota untuk 2017. Ini adalah supremasi untuk kuda yang mampu menjadi juara pada tiga event Derby berbeda jarak di tahun yang sama.
Triple Crown merepresentasikan kehebatan seekor kuda untuk memenangi persaingan jarak 1200 meter, 1600 meter dan 1800 meter dari kelas Derby.
Sayang, kuda-kuda tangguh dari Eclipse Stable tidak akan berpartisipasi di Pangandaran, dan itu juga yang membuat Eclipse Stable kehilangan kesempatan untuk memboyong Triple Crown.
"Kuda-kuda akan diistirahatkan dulu, kita persiapkan untuk pacuan berikutnya setelah Pangandaran," ungkap pemilik Eclipse Stable Iman Hartono, Minggu (12/3) malam, pasca kesuksesannya menggapai enam gelar juara dan satu runner-up dari "Jatim Derby 2017".
Absennya kuda-kuda Eclipse Stable di seri-1 Piala Tiga Mahkota 2017 ini agak disayangkan Mohammad Chaidir Saddak, Ketum PP Pordasi yang juga pembina Aragon, Lermbang.
Kendati demikian, Eddy Saddak memaklumi jika Eclipse Stable memilih absen di Pangandaran, mengingat jauhnya jarak Legok Jawa dengan Tegal Waton, Salatiga, tempat kuda-kuda Eclipse berkandang.
"Nggak apa-apa. Saya sendiri kan absen di Pasuruan, sebab kami memilih fokus ke pacuan Pangandaran," jelas Eddy Saddak, Senin (13/3).
Tanpa kehadiran kuda-kuda Eclipse Stable aroma persaingan di Legok Jawa memang agak berkurang. Apalagi, kuda-kuda dari daerah lainnya di Pulau Jawa dan Kalimantan sangat mungkin akan absen juga, dengan alasan yang sama, jajuhnya jarak tempuh ke Pangandaran.
Walau begitu, Eddy Saddak tetap yakin atmosfir persaingan di Legok Jawa masih akan ketat.
"Tombo Ati kirim kuda, dan pasti membuat seru persaingan di sana," jelasnya. Tombo Ati adalah klub berkuda milik Ir.H.Munawir, Wakil Ketua Umum PP Pordasi bidang pacuan.
Kuda pesaing lainnya juga datang dari Kurnia Stable. Fatchul Anas, pemilik Kurnia Stable yang juga manajer tim berkuda ke SEA Games XXIX/2017, sudah memastikan akan mengirim dua kuda ke Pangandaran. tb